Perekrutan CPNS tahun 2019 sudah dibuka pada tanggal 11 November kemarin. Tentu ini kabar gembira bagi setiap masyarakat, apalagi individu yang ingin menjadi PNS. Akan tetapi, tentu sulit untuk meraihnya, sebab banyak yang ikut mendaftar dan ingin menjadi CPNS.
Kita harus bertarung habis-habisan agar menjadi Pegawai Negeri Sipil. Patutlah memang CPNS setiap dilaksanakan selalu menggiurkan. Membuka lebar mata masyarakat ingin sebagai pegawai negara, karena gajinya lumayan, ada tunjangan, masa pensiun terjamin dan kesehatan pegawai juga terjamin.
Wajar sangat wajar sih banyak yang tergiur dan saya juga teman-teman semuanya, terlepas dari perspektif buruk terhadap pegawai negeri kita.
Dalam benak saya dan kita memang menjadi PNS itu hidup terjamin. Kita sudah tahulah hidup ini diperhatikan negara kalau menjadi PNS. Pertanyaannya, apakah tidak jadi PNS, tidak diperhatikan negara?
Jawab sendiri saja ya, melihat situasi kita saat ini, dimana rencana tarif BPJS kesehatan yang mau naik, belum lagi lapangan pekerjaan minim, harga sembako pun masih sering naik dan banyak lagi pokoknya.
Oleh karena itu, wajar sih berduyun-duyun masyarakat Indonesia ingin jadi PNS. Saya saja ingin sekali jadi PNS meski gagal terus. Sedih!.
Bagi saya, yang mampu mengimbangi atau melebihi kenikmatan sebagai seorang PNS adalah menjadi wirausahawan. Ya, menjadi wirausahawan atau pengusaha memang nikmat. Lihat saja para pengusaha yang ada, rumahnya rata-rata gedong, mobilnya ratusan bahkan miliaran dan banyak lagi kenikmatan lainnya.Â
Memang ada juga sih pengusaha yang biasa saja, tapi kita berkaca pada pengusaha pada umumnya.
Menjadi pengusaha memang menjamin kehidupan juga, cuma harus ada modal dan bakat serta kreativitas. Kalau tidak, susah juga.
Selain dari itu, saya rasa pekerjaan selain dari PNS dan pengusaha emang tidak menggiurkan. Kalau jadi karyawan juga bagus, kalau memang karir kita sudah semakin menanjak, jabatan di perusahaan sudah bagus. Nah, kalau karyawan biasa?. Masih menyedihkan sih, karena masih ada sistem outsourcing atau karyawan kontrak. Habis kontrak, ya sudah banyak yang jadi menganggur. Sedih.