Kabar Reuni PA 212 semakin menguat. Sepertinya akan benar-benar digelar. Lebih menarik lagi, beredar berita bahwa Prabowo tidak akan diundang.
Sebagaimana dilansir dari detik.com, 4/11/2019, Kata Novel Bamukmin juru bicara PA 212, sampai saat ini tidak ada pembahasan tentang Prabowo.
Ya saya mencermati mau diundang atau tidaknya Prabowo, sepertinya tidak ada masalah. Tidak diundang sekalipun Prabowo, saya yakin tidak ada yang sakit hati.
Toh, juga saya mencermati bahwa ketika Prabowo memutuskan masuk ke koalisi pemerintah, pasti banyak kekecewaan dari koalisi mereka dalam pemilu kemarin. Banyak juga relawan Prabowo-Sandi yang kecewa dengan keputusan Prabowo tersebut.
Ya, sudahlah, kalau begitu, tak diundang juga tak masalah. Kekecewaan boleh-boleh saja, asal tidak emosional yang keterlaluan. Kalau mau reunian, pemerintah pun pasti memberikan izin asal tetap menjunjung tinggi keamanan dan kenyamanan.
Menghormati hak rakyat
Kalau mau reunian ya silahkan saja, akan tetapi hormati hak rakyat untuk tetap merasakan keamanan dan kenyamanan dalam beraktivitas. Jangan rampas hak mereka dengan tindakan yang tidak baik karena itu yang akan merusak persatuan kita sebagai sebuah bangsa.
Kita tak ingin bila ada oknum-oknum yang mencoba menunggangi demi tujuan terjadi kericuhan. Kita juga tak ingin ada unsur kekecewaan terhadap Prabowo Subianto yang masuk koalisi pemerintah, sehingga para massa semakin memanas.
Itu sangat tidak boleh. Reuni ya reuni seperti biasanya. Reuni berarti bertemu kembali dengan teman, saudara, komunitas maupun organisasi lainnya untuk menjalin kembali kebersamaan dan persatuan.
Reuni adalah untuk kebaikan. Bereunilah tanpa Pak Prabowo karena beliau juga tak berharap juga untuk diundang dan tak masalah juga bila tak diundang.
Begitu juga, ada kabar ingin mendatangkan Habib Rizieq di Reuni PA 212 tersebut. Ya, itu juga tidak ada yang menghalangi pemulangan beliau. Jika nanti proses hukum beliau waktu lalu bergulir lagi, harapannya tidak ada yang ribut.