Indonesia yang telah resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 patut kita apresiasi. Akan tetapi, harus diikuti juga dengan target bagi timnas kita, apakah mereka mau berjalan panjang atau pendek?.
Nah, Pak Jokowi meminta kepada Menpora dan PSSI agar menyiapkan U-20 kita mulai dari sekarang. Jokowi memberikan target paling tidak masuk final alhamdulilah, bisa semifinal juga alhamdulillah (CNN Indonesia, 1/11/2019).
Bagus sih target itu, tapi bagi saya dan kita itu masih mimpi jika kita melihat sekarang situasi sepakbola kita yang monoton dan minim prestasi.
Garuda muda memang telah memberikan prestasi di ajang Piala AFF U-19 dan U-16 waktu lalu, akan tetapi apakah itu jaminan bisa panjang di Piala Dunia U-20?. Tentu tidak.
Untuk panjang dalam ajang besar itu perlu latihan fisik dan skill yang matang serta makanan para pesepakbola diperhatikan.
Jangan seperti di-posting couch Justinus Lhaksana di akun Instagramnya bahwa timnas U-19 makan gorengan, sehingga kolesterol dan asam urat. Beliau mengutip dari laman bolasport.com.
Kacau kalau begitu pesepakbola kita. Kalau kolesterol dan asam urat bagaimana mau menggiring bola dan lari mengejar striker lain di ajang sebesar Piala Dunia?.
Ini menjadi catatan penting bagi PSSI dan Kemenpora agar serius memperhatikan atlet sepakbola kita. Kalau tidak diperhatikan, maka keinginan Pak Jokowi untuk timnas U-20 masuk final atau semifinal adalah mimpi belaka. Pak Jokowi bermimpi terlalu jauh kalau begitu.
Pada intinya, agar Garuda muda melangkah jauh di Piala Dunia U-20, maka pelbagai pihak harus serius mengurus sepakbola kita. Jangan banyak bermimpi, padahal tidak ada aksi.
Piala Dunia ini bukan ajang sekelas tarung kampung, tarung kabupaten, provinsi atau nasional. Piala Dunia ini ajang terbesar dalam sepakbola, dimana diikuti negara-negara yang punya Taji di bidang sepakbola.
Dari sisi fisik mereka bagus dan makanan juga diperhatikan. Belum lagi negara Eropa pembibitan pesepakbola muda pun terorganisir serta skill mumpuni.