Kabar mengenai Jokowi ingin mengeluarkan Perppu KPK semakin menguat. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyambut baik pertimbangan presiden tersebut.Â
Saut berharap Perppu segera terealisasi usai Jokowi bertemu sejumlah tokoh di istana merdeka. Bahkan Saut mengatakan Jokowi presiden paling keren sepanjang sejarah NKRI (cnnindonesia.com, 26/9/2019).
Dari pernyataan itu, saya ingin mengatakan bahwa Pak Jokowi bukan keren, tetapi peduli. Beliau peduli terhadap rakyat Indonesia yang gelisah mengenai pasal-pasal di dalam RUU yang ingin disahkan DPR, terutama RUU KPK. Sebab adanya kegelisahan masyarakat, maka muncul kepedulian dari Presiden.
Seperti dalam tulisan Romo Franz Magnis Suseno di Harian Kompas bahwa Presiden itu petugas rakyat bukan petugas partai. Jadi, rakyat yang didengar bukan politisi partai politik. Presiden Jokowi jangan mengingkari janjinya kepada rakyat waktu masa kampanye.
Jika diingkari, maka akan banyak kebencian. Maka, sudah pas dan tepat sikap Pak Jokowi terkait isu Perppu KPK yang ingin diterbitkan. Itu suara rakyat, bukan suara partai.Â
Sudahlah, semoga tidak ada yang kepanasan dengan Perppu itu. Saya yakin akan ada yang kecewa, terutama anggota DPR yang telah merevisinya. Pastinya, akan beredar kata-kata bahwa Pak Presiden kurang konsisten, karena revisi UU KPK adalah hasil kesepakatan maupun diskusi DPR bersama pemerintah.
Ah sudahlah, tak perlu kita bahas kekecewaan itu disini. Kita tunggu saja sikap resmi dan realisasi dari Jokowi terkait Perppu itu. Yang penting rakyat sudah menunggu.
Kita yakin bahwa Pak Jokowi peduli terhadap rakyat. Jokowi sosok yang baik, bukan keren. Lebih pantas baik dan peduli ketimbang keren sih.Â
Semoga kepedulian Jokowi ini dikenang masyarakat banyak. Semoga semakin banyak ujaran yang baik, support dan pujian kepada pemerintah dengan sikap politik yang pro rakyat.
Kita menantikan hal itu sekarang. Kita menantikan Jokowi yang tegas dan cinta pada rakyat yang telah memberinya amanat memimpin Indonesia. Tak perlu takut dengan setiap kebijakan yang tak sejalan dengan partai politik maupun wakil rakyat. Kepentingan rakyat itu diutamakan.
Kiranya kita bisa merasakan perubahan lebih lagi. Kita butuh sosok pemimpin yang dikelilingi oleh tokoh nasional yang berperan untuk kemajuan bangsa dan negara.