Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Memberdayakan Para Penjaga Air sebagai Pahlawan Lingkungan

11 September 2019   21:38 Diperbarui: 14 September 2019   14:57 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam menjaga keasrian, keindahan dan kenyamanan para penduduk atau masyarakat di DKI Jakarta, tidak terlepas dari namanya pasukan oranye, pasukan biru dan pasukan hijau. Merekalah yang menjaga kualitas air terutama sungai di Jakarta dari sampah dan juga daerah pertamanan di Jakarta.

Sebab itulah, para penjaga air dan lingkungan itu terus diberdayakan. Biarkan mereka bekerja minimal tiap bulan dalam menjamin keasrian dan kenyamanan DKI Jakarta, terkhusus kualitas air sungai yang hingga kini masih menjadi tong sampah.

Coba kita bayangkan, andai sungai jadi tong sampah, maka muaranya adalah ke laut. Hal itu akan membuat air laut tercemar hebat dan yang tersakiti adalah makhluk hidup yang ada di air dan juga manusia.

Waktu lalu saja, ada paus sperma yang mati dan diperutnya terdapat banyak sampah plastik. Artinya apa?, Artinya sampah sudah begitu mengancam kehidupan kita, biota air semuanya. Ini tak bisa dibiarkan karena sebagai manusia kita diberi kebebasan memanfaatkan alam untuk kehidupan dan melestarikannya. Ketika kita tak mampu melestarikan lingkungan, maka kita gagal sebagai sosok yang diberikan oleh Tuhan sebagai penguasa atas alam.

Pencemaran sampah plastik melalui udara

Tak kalah penting yang harus kita ketahui adalah pencemaran yang diakibatkan oleh sampah plastik tidak hanya berakibat buruk pada kualitas air, akan tetapi, berakibat buruk juga pada udara yang kita hirup.

Riset yang dilakukan oleh peneliti Inggris menemukan, plastik mikro bisa tersebar lewat udara. Itu menambah daftar buruk pencemaran sampah plastik tidak hanya terhadap air, tetapi berakibat pada penyakit pernafasan dan aliran darah manusia.

Temuan penyebaran plastik mikro melalui udara dipublikasikan Steve Allen dari Department of Civil and Enviromental Engineering University of Strathclyde, Inggris dan tim di jurnal Nature Geoscience, 15 April 2019. Potongan kecil plastik atau plastik mikro ukuran kurang dari 5 mm terbawa dari perkotaan ke pegunungan terpencil hingga jarak 95 km (Kompas, 20/4/2019).

Dengan hasil penelitian itu harusnya membuka mata hati kita untuk mencegah pencemaran plastik yang akhir-akhir ini ditemukan di sungai maupun laut.

Jangan dibiarkan plastik mengancam kehidupan dan merusak kehidupan. Dampak buruk pencemaran plastik sudah semakin meluas dan tidak bisa dibiarkan terus meluas.

Cara jitu untuk mencegah pencemaran air dan lingkungan oleh sampah, khusus di daerah DKI Jakarta, yaitu memberdayakan para penjaga air dan lingkungan, seperti Pasukan Oranye, pasukan biru dan pasukan hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun