Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Aksi Oknum Pengemudi Ojek Online yang Tak Patut Ditiru

13 Agustus 2019   14:33 Diperbarui: 13 Agustus 2019   14:43 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang tukang ojek online terekam video memukul calon penumpangnya karena terlalu lama menunggu calon penumpang itu di Stasiun Cawang, Jakarta Timur. Video peristiwa itu beredar di internet, Senin (12/8/2019) (Kompas.com).

Menjadi seorang pengemudi ojek online adalah pekerjaan yang sangat dibutuhkan dan mulia juga. Pasalnya, pekerjaan tersebut dikerjakan dengan penuh kerendahan hati, selain itu tenaga yang terkuras habis saat membawa kendaraan, apalagi membawa motor di terik matahari. Butuh perjuangan untuk mendapatkan sesuap nasi demi menunjang kebutuhan.

Oleh karena itu, menjadi ojek online adalah pekerjaan yang sangat melelahkan dan juga menjanjikan bila pemerintah terus memperhatikan mereka. Regulasi dibuat oleh pemerintah baru-baru ini, semoga itu dapat membantu ojek online makin berkembang.

Akan tetapi, pelayanan juga tidak dilupakan. Itu yang paling penting juga. Bagaimanapun, penumpang atau konsumen harus dilayani dengan baik, diantar sampai tujuan dan bersikaplah ramah agar dapat bintang lima. Hehehe.

Ya, namanya bekerja untuk masyarakat, maka butuh sekali pelayanan agar kesenangan dan kepercayaan itu semakin kuat. Jadi, ada sinergi antara konsumen dengan pengemudinya.

Nah, baru-baru ini beredar video yang sangat mengejutkan dan menyakitkan ketika oknum pengemudi ojek online diduga memukul dan memaki-maki calon penumpang dan viral di dunia maya, di akun @koalisipejalankaki (Kompas.com, 13/8/2019).

Karena faktor kekesalan, di mana calon penumpang tak kunjung datang membuat pengemudi mengucapkan kata-kata yang tidak layak dan memukul. Sungguh ini tak sesuai dengan pelayanan jasa transportasi yang baik.

Pengemudi harusnya bisa menahan emosinya memuncak kepada konsumen. Bagaimanapun kesalnya harus bisa berhati seperti malaikat. Karena aksinya tersebut membuatnya harus diputus hubungan kerja. Itukan merugikan sekali, padahal tujuan pengemudi adalah untuk mendapatkan uang demi membutuhi kebutuhan hidup. Karena ulah tersebut membuat semuanya harus berakhir.

Beginilah yang harus dijadikan pelajaran bagi pengemudi ojek online lainnya. Kalau memang ada penumpang yang membuat kesal harusnya diambil tindakan dapat membatalkan orderan penumpang dan mencari penumpang lainnya ketimbang harus memaki dan memukul. Yang rugi adalah pengemudi itu sendiri.

Namanya pelayanan jasa, pengemudi harus lebih baik dari penumpangnya. Karena itulah yang diharapkan dari jasa transportasi online. Kita menyadari suka dan duka menjadi pengemudi ojek online, tetapi apa daya, kalau ada penumpang yang usil dan buat kesal, maka pengemudi harus tetap baik, bukan memaki dan memukul karena akan diberi sanksi administratif maupun pidana. Semoga ini jadi pelajaran berharga ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun