Waktu lalu ketika terjadinya politik nasi goreng antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto bersamaan pula dengan pertemuan Surya Paloh dan Anies Baswedan dan makan bersama juga, timbul anggapan bahwa adanya rivalitas koalisi. Dengan pertemuan dua pasangan tokoh tersebut membuat pengamat mengatakan adanya rivalitas politik antar kedua tokoh politik Megawati dan Surya Paloh dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sudah pasti dalam benak pengamat dan kita juga bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo terkait kursi ketua MPR yang diperebutkan Gerindra, Golkar dan PKB. Nah, senada dengan itu, pengamat mengatakan bahwa andai Surya Paloh datang di kongres PDIP mendatang, berarti tidak ada rivalitas, apalagi masalah di koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dikabarkan oleh cnnindonesia.com, 7/8/2019, Ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh bakal menghadiri Kongres PDIP di Bali, meski diisukan sedang tidak harmonis dengan partai berlambang banteng tersebut. Hal itu diutarakan Ketua DPP Nasdem Taufiqulhadi. Diketahui PDIP menggelar kongres ke-V pada 8-10 Agustus di Bali.
Memang acaranya masih besok, tetapi kita menantikan apakah benar Surya Paloh akan datang menghadiri acara kongres tersebut. Kalau benar, sudah pasti tidak ada kekisruhan diantara partai pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin kemarin.
Harapan semua pihak agar tidak kisruh-kisruh-lah, sebagai koalisi kita harus bisa bersama membangun perpolitikan yang sehat serta edukasi yang baik bagi semua orang. Namanya koalisi berarti sudah satu hati, satu kata dan satu pemikiran. Maka, koalisi di kubu Jokowi-Ma'ruf Amin harusnya seperti itu juga.
Jangan sampai koalisi ditertawakan oposisi di luar pemerintah karena kekisruhan terjadi akibat bagi-bagi kursi. Semua bisa dijelaskan secara baik-baik dan didiskusikan bersama. Namanya, untuk kebaikan bangsa dan negara, maka turunkan ego sektoral yang dapat merusak cita-cita bersama.
Bukan hanya Pak Surya Paloh saja yang harus datang, tetapi semua ketua umum harus hadir sebagai bentuk kesolidan koalisi. Mari dijawab pernyataan dari pengamat tersebut bahwa kalau ketua umum partai koalisi tidak hadir, maka dapat disimpulkan koalisi Jokowi agak sedikit retak. Karena itu mari hadir wahai ketua umum partai.
Buktikan diri sebagai seorang negarawan yang punya wibawa dan dapat menjadi contoh. Jangan karena masalah kecil, maka hancur sudah koalisi. Bagi-bagi kursi di pemerintahan belum final, masih bisa dinegosiasikan. Maka dari itulah, diskusi terlebih dahulu apakah akan menggemukkan koalisi atau tidak.
Sudah semua akan baik-baik saja. Pak Jokowi akan mengambil pilihan yang bijak terkait menggemukkan koalisi atau tidak. Sudah tenang saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI