Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eyang Ibung Meramal Gempa, Emangnya Tuhan?

4 Agustus 2019   19:38 Diperbarui: 4 Agustus 2019   21:03 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gempa yang terjadi di Banten waktu lalu merupakan duka bagi kita. Akan tetapi, terkait gempa tersebut timbul sebuah kontroversi, dimana ada seseorang yang meramal gempa akan terjadi dan diduga prediksinya benar. Usai gempa besar berguncang di Banten, muncul sosok Eyang Ibung di Facebook. Dia menjadi pembicaraan karena ramalannya dinilai benar.

Eyang Ibung menulis dalam status facebooknya bahwa gempa nanti sore jam 7 dan jam 8 di akunnya, dilengkapi unggahan gambar secangkir kopi diatas cawan bergambar bunga. Ramalan itu disampaikannya pada Jumat (2/8) pukul 15.11 WIB atau sekitar empat jam sebelum gempa Banten M 6,9 berguncang (detik.com, 3/8/2019).

Nah, terkait ramalan dari Eyang Ibung itu menimbulkan pertanyaan buat kita, kok bisa benar ramalan tersebut?. Apakah itu hanya dugaan yang kebetulan benar?, sehingga banyak orang yang menjadi percaya mengenai ramalan tersebut.

Bagi saya, sebaiknya namanya ramalan tidak perlu dipercaya seratus persen. Siapa tahu itu hanya kebetulan. Seandainya tidak kebetulan, maka itu bisa jadi berita bohong yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Masyarakat jangan percaya pada manusia, tetapi lebih percaya kepada Tuhan saja.

Tidak ada yang bisa memperkirakan kapan dan dimana gempa akan terjadi. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) saja tidak bisa memperkirakan gempa kapan dan dimana terjadi. BMKG hanya bisa memperkirakan gempa yang sudah terjadi, kedalaman dan daerah pusat gempa.

Sebab itulah, masyarakat jangan terlalu percaya kepada Eyang Ibung. Percayalah kepada Tuhan, karena Eyang Ibung adalah manusia yang kemungkinan besar tebakannya benar pada waktu lalu. Yang terpenting, masyarakat itu tetap waspada saja ketika gempa terjadi. Bisa cepat-cepat menyelamatkan diri seperti keluar rumah ketika gempa terjadi atau lari ke tempat yang lebih aman. Itu saja yang bisa kita lakukan.

Jangan percaya pada berita dari mulut ke mulut dan dari berita media yang tidak terpercaya. Celakanya, kita yang akan menanggung akibatnya. Jadi, Eyang Ibung bukan siapa-siapa, meski tebakannya benar. Masyarakat harus lebih bijak lagi dalam mendapat informasi dan jangan cepat percaya kepada seseorang. Lebih baik kita banyak berdoa kepada Tuhan agar gempa tidak terjadi dan memakan korban lebih banyak lagi. Jangan percaya kepada Eyang Ibung yang kita juga tidak tahu sosoknya. Sekian!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun