Masalah sampah masih menjadi ancaman yang serius bagi Ibukota DKI Jakarta. Oleh karena itu, harus ada langkah serius agar mampu memerangi sampah yang sampai saat ini masih menjadi ancaman. Upaya pengelolaan sampah pun dilakukan dengan meminta bantuan dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam proses pengelolaannya. Nah, akibat itu, muncul cuitan anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya geram.
Pasalnya, cuitan itu berisi "Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya (Kompas.com, 2/8/2019).
Tidak dibenarkan
Cuitan seperti ini sangat tidak dibenarkan dan tidak etis sebagai seorang pejabat daerah. Jakarta ingin dibantu, malah lari ke hal-hal yang tidak semestinya seperti mengungkit kasus anak dari Bu Risma. Padahal, Bu Risma hanya masih diisukan memberikan bantuan maupun masukan kepada pemda DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah di Jakarta. Belum juga ada kepastian dan deal-deal terkait bantuan itu, tetapi malah anggota TGUPP tersebut membuat cuitan yang tidak dibenarkan secara etika.
Saya juga sepakat cuitan itu sudah seperti menyindir dan terkesan tidak ingin dibantu. Kalau memang tidak ingin dibantu, ya Bu Risma juga pasti tidak masalah. Bu Risma tidak akan rugi kalau tidak diminta bantuan. Jadi, dapat dikatakan terlalu baper pihak anggota TGUPP tersebut. Karena ingin dibantu pernyataannya sudah menyakitkan seperti itu.
Kalau saya pribadi, lebih baik tidak perlu dibantu Bu Risma. Biarkan saja Pak Anies Baswedan yang meminta tolong bantuan agar tidak ada pro kontra terkait bantuan pengelolaan sampah di Jakarta.
Cuitan itupun harus diselesaikan secara damai maupun secara hukum bila Bu Risma merasa telah disakiti dan merasa dirugikan akibat cuitan tersebut. Sesuatu yang baik kok dibalas dengan pernyataan yang buruk. Ini sangat menyakitkan dan merugikan. Hal-hal seperti ini tidak patut untuk ditiru dan dibenarkan.
Sebagai seorang pejabat daerah harus mencerminkan pernyataan yang sejuk dan menyenangkan, bukan pernyataan yang menyakitkan. Semoga hal ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk pengelolaan sampah di Jakarta sebaiknya biar pak Anies saja yang mengerjakannya, jika tidak mampu, maka bisa meminta bantuan Bu Risma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H