Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Memprihatinkan, Hoaks Dokumen Daftar Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin

17 Juli 2019   13:13 Diperbarui: 17 Juli 2019   21:23 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen daftar menteri yang beredar dipastikan hoaks (Kompas.com)

Hoaks memang menjadi ancaman yang tak pernah berhenti menghiasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hoaks jadi konsumsi bagi oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Sungguh memprihatinkan. Penegakan hukum terhadap pelaku penyebar hoaks sudah dilakukan, tetapi belum terlalu efektif memberangus hoaks tersebut. Tetap saja masih ada oknum yang berani membuat dan menyebarkan hoaks.

Negara ini pun seakan-akan tak akan pernah tidur tenang bebas dari hoaks. Selalu ada gangguan mengenai hoaks yang tiada habisnya. Waktu lalu ada hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet, ada juga hoaks soal pernyataan Kapolri yang membawa-bawa nama Kompas.com.

Sekarang ada hoaks soal susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Dilansir dari Kompas.com, beredar dokumen menyebutkan risalah rapat mengenai daftar menteri dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin beredar di media sosial dan aplikasi berbagi pesan. Ketika dikonfirmasi kepada Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin ternyata dokumen itu tidak benar alias hoaks.

Nah, begitu berkuasanya hoaks dalam kehidupan akhir-akhir ini. Banyak oknum yang suka buat dan menyebarkan hoaks. Mungkin untuk kepentingan dan kesenangan semata. Si pembuat dan penyebarnya senang kalau negara ini gaduh, ribut dan resah karena berita hoaks. Banyak pula rakyat yang percaya dan akhirnya kesal dengan berita hoaks tersebut.

Oleh karena itu, sebenarnya kita tidak bisa diam. Kita harus tahu siapa pembuat dan penyebarnya, sekaligus beri edukasi kepada masyarakat untuk tidak ikut-ikutan menyebarin hoaks ke media sosial dan whatsapp. Hal itu sangat berbahaya. Masyarakat harusnya tidak mengkonsumsi berita itu dan menyebarkannya. Jika ada berita yang belum diketahui pasti kebenarannya, maka dihapus saja. Tak perlu disebar-sebari ke grup-grup lainnya.

Masyarakat harus turut andil melawan hoaks. Karena tugas masyarakat juga untuk melawan hoaks tersebut. Ketika hoaks tidak disebar-sebarkan, maka pembuat dan penyebar pertama kali akan resah dan tidak bahagia karena berita hoaks yang dihasilkannya tidak menyebar ke netizen dan rakyat di akar rumput.

Jadi, karena itulah saya beranggapan, rakyat untuk ikut serta tidak menyebar-nyebarkan hoaks agar si oknum pembuatnya tidak merasakan bahagia merusak pikiran dan kehidupan bangsa Indonesia.

Semoga saja kita mengerti dan berkomitmen melawan hoaks. Tak perlu terlalu giat menyebar-nyebarkan berita tidak benar. Apalagi soal pemerintah dan pribadi orang lain. Sekian!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun