Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Keberagaman Itu adalah Tidak Melihat Status Seseorang

30 Mei 2019   14:15 Diperbarui: 30 Mei 2019   14:22 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka Puasa Bersama Judika Team dan DAD (Dua Anak Deo) Management (Instagram.com)

Saat ini kita butuh namanya saling menghargai dan mencintai seseorang tanpa memandang statusnya. Jika sudah begitu, maka keberagaman diantara kita sudah terjaga. Lihatlah bahwa kita memang beragam. Negara Indonesia adalah negara yang dihuni oleh bangsa yang beragam, dimana kita memiliki berbagai suku, agama, ras dan antargolongan berbeda-beda.

Perbedaan yang kita rasakan itu seringkali membuat kita terkotak-kotak.  Masih adanya sikap memilih-milih teman atau sahabat atau tetangga yang harus seagama, sesuku, se-ras dan se-golongan.

Oleh karena itu, makanya kita masih sering bertengkar dan berbuat intoleran karena perbedaan tadi. Maka, di bulan suci Ramadan ini, mari kita berubah dan berbenah bahwa keberagaman harus dijaga. Keberagaman itu adalah menghargai tanpa melihat status orang lain.

Meskipun berbeda-beda, kita tetap satu jua atau Bhineka Tunggal Ika. Kita harus bersatu dalam perbedaan saat ini. Tak perlu takut terusik karena sebuah perbedaan. Karena ada perbedaan itulah, maka kehidupan kita semakin berwarna, kita semakin mengenal dan saling menyukai satu dengan lainnya.

Sama-sama merasakan berkah Ramadan

Begitu indah bila kita bisa saling bersama merayakan indahnya dan sucinya bulan Ramadan ini. Kita saling menghargai dan menghormati sesama kita yang berpuasa. Tidak mengusik mereka. Contohnya, kita sebagai umat non muslim tidak makan dan minum di sekitar saudara yang sedang berpuasa.

Tentu itu namanya saling menghargai. Dan, kita tidak berkata kotor dan menghujat dan nyinyir di bulan suci ini, baik di media sosial maupun di kehidupan sehari-hari. Dengan begitu telah tercipta budaya saling menghormati dan menghargai sekaligus edukasi buat masyarakat lainnya bahwa kita telah mampu mencintai keberagaman itu.

Ramadan tahun ini memang mengajak kita untuk berbuat kebaikan. Menanamkan dalam hati dan pikiran bahwa kita bisa menghargai sesama yang sedang merayakan hari besar keagamaan tanpa ada rasa risau dan gelisah. Itulah yang kita mau. Itulah keberagaman tersebut.

Dalam hal berbuka puasa bersama, penting pula kita sesama saudara, baik di lingkungan rumah, di kantor maupun di tempat lainnya mengajak teman kita yang tidak seagama untuk berbuka bersama. Itu tidak ada salahnya. Agama juga mengajarkan kebaikan.

Kita saling menghargai dan menghormati. Ketika kita bisa sama-sama berbuka bersama dengan sesama yang berbeda agama, dalam momen itu sudah ada rasa menghargai dan menghormati juga. Itu adalah keberagaman.

Begitu juga ketika kita mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa dan selamat Hari Raya Idulfitri atau Lebaran dengan sesama saudara kita umat muslim, maka itu adalah keberagaman. Lebih pastinya, itulah mencintai, menghormati dan menghargai keberagaman tanpa memandang status.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun