Mohon tunggu...
juandavispandya
juandavispandya Mohon Tunggu... Lainnya - UNS

Suka mengajak bermain anjing/suka hal rapi/ menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Winter Arc di TikTok: Ekspresi Diri, Refleksi, dan Transformasi Musim Dingin

5 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena Winter Arc di TikTok: Ekspresi Diri, Refleksi, dan Transformasi Musim Dingin

TikTok telah menjadi platform media sosial yang populer, terutama di kalangan generasi muda. Format video pendek dan algoritma yang menyesuaikan konten sesuai pengguna berhasil menarik miliaran orang di dunia ini. Platform ini juga memunculkan berbagai tren, seperti tren " Winter Arc". Tren ini banyak diminati banyak orang, khususnya dari kalangan anak muda. "Winter Arc" merujuk pada bagian cerita yang menggambarkan perjalanan karakter melalui masa-masa sulit atau merefleksi diri. Dalam konteks ini, winter bukan hanya mengacu pada musim dingin, tetapi juga mengacu pada suasana hati yang dingin dan penuh tantangan. Hal ini penting karena menandai perkembangan atau perubahan secara signifikan dalam diri karakter, sehingga memiliki dampak emosional kuat bagi orang yang mengikuti tren ini. 

Musim Dingin Penuh Emosional dan Transformasi Diri

Musim dingin adalah masa yang identik dengan kesunyian dan kesepian, yang menggambarkan terisolasi dengan dunia luar. Dalam winter arc terdapat perubahan ekspresi diri yang emosional. Cuaca pada musim dingin memperkuat suasana yang penuh intropeksi dan refleksi diri. Tren TikTok "Winter Arc" ini dimulai dari awal Oktober hingga Januari. Banyak pengguna tren ini yang membagikan pengalaman pahit mereka sebelum bertransformasi. Transformasi pada "Winter Arc" ini mengubah hidup seseorang dengan proses konsisten selama bulan Oktober hingga Januari. Orang yang mengikuti tren ini akan mulai konsisten melakukan sesuatu di hidupnya. Dalam "Winter Arc" ini yang disoroti adalah konsisten untuk memperbaiki tubuh dengan konsisten dan perasaan penuh emosional. Memperbaiki tubuh dimulai dari tidur yang konsisten, memakan makanan yang bergizi, dan berolahraga. Dampak ini berefek besar terhadap tubuh seseorang, hal ini akan terlihat setelah menjalaninya selama seminggu. Meskipun tidak hanya hal itu saja yang dilakukan pada"Winter Arc", tetapi juga melatih otak dengan membaca buku dan melatih hal-hal yang berbau soft skill.   

Dampak Psikologis dan Sosiologis "Winter Arc"

Popularitas "Winter Arc" disertai dengan dorongan psikologis dan sosiologis terkait dengan musim dingin. Secara psikologis, musim dingin di belahan dunia dikaitkan dengan suasana emosional yang memicu seseorang. Hal ini yang menyebabkan musim dingin penuh dengan refleksi dan transformasi pada diri seseorang. Di sisi lain, secara sosiologis banyak sekali masyarakat menggunakan tren ini sebagai pelarian atau ruang mengekspresikan emosi yang sulit untuk diungkapkan. TikTok menjadi platform yang memungkinkan para pengguna untuk berbagi cerita dan pengalaman dalam "Winter Arc" ini. Pengalaman ini akan memberi dampak pada penonton lain untuk mengikuti tren ini. Tentunya dengan tren ini para penonton memiliki pengalaman yang sama dengan penonton lainnya. Orang yang mengikuti tren ini tidak akan merasakan kesendirian lagi karena merasakan kehadiran orang yang mengikutinya. Tentunya hal ini berdampak baik untuk psikologis dan sosiologis orang, yang mana akan meningkatkan produktivitas yang tinggi terhadap diri seseorang.

Peran Visual dan Audio dalam Membangun Nuansa "Winter Arc"

Tren ini menjadi lebih diminati karena TikTok sebagai platform visual mengandalkan kreativitas visual untuk menyampaikan pesan. Para pengguna seringkali menggunakan efek khusus, seperti efek "slow motion" atau efek nuansa dingin yang memperkuat gambaran "Winter Arc" ini. Efek kabut, salju, dan kawasan kota yang sepi sering digunakan untuk menciptakan suasana tenang namun misterius. Hal ini menjadi daya tarik bagi para penonton untuk merasakan berada pada tempat dengan suasana tenang dan misterius. Selain efek visual, pilihan musik juga menjadi faktor utama dalam tren ini. Musik dengan tempo yang lambat, seperti lofi atau akustik sangat populer digunakan pada tren ini. Itulah sebabnya penggunaan visual dan audio sangat berperan penting dalam tren "Winter Arc" ini.

Efek Mendalam dan Positif "Winter Arc" bagi Pengguna

Pada akhirnya ,tren "Winter Arc" menunjukan bagaimana media sosial, khususnya TikTok, menjadi platform yang dapat mempengaruhi penontonnya secara emosional yang mendalam dengan tema reflektif yang dikembangkan secara kreatif. Tren "Winter Arc" berdampak positif terhadap penonton. Penonton dapat mengekspresikan diri, merefleksikan, dan mentransformasikan kehidupan mereka pada musim dingin.Tentunya tren ini dilakukan dengan tidak berlebihan, seperti membahayakan tubuh terutama di musim dingin. Fenomena tren "Winter Arc" memberi ruang bagi para pengguna untuk menjalani, mendokumentasikan, dan berbagai kehidupan yang tidak selalu sempurna, tetapi hal itulah yang membuatnya manusiawi dan bernilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun