Ondel-ondel, salah satu warisan budaya Betawi yang dikenal oleh banyak kalangan, boneka raksasa yang ukurannya mencapai 2 meter ini biasanya selalu diiringi oleh musik khas Betawi, pencak silat, petasan, dan lain sebagainya. Ondel-ondel biasa datang dengan sepasang, berwujud pria dan wanita ini digunakan sebagai alat ritual untuk menjauhkan penyakit/hal buruk di suatu desa. Ondel-ondel juga hadir di acara pernikahan tradisional Betawi, acara adat,dan tak lupa juga ulang tahun Jakarta. Belum jelas asal usul datangnya ondel-ondel ini tetapi boneka raksasa tersebut adalah salah satu bagian dari adat Betawi yang unik.
Ketika pandemi COVID-19 muncul di Indonesia, penggunaan ondel-ondel menjadi jarang terlihat karena tidak diperbolehkannya kita membuat kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Karena inilah sebagian ondel-ondel berubah fungsi menjadi salah satu alat yang digunakan para pengamen untuk mencari nafkah. Mereka biasanya menggunakan satu ondel ondel, dan juga membawa pengeras suara yang digunakan untuk mengganti lagu dari alat-alat musik tradisional, lagu yang digunakan pun tidak lagi lagu lagu khas Betawi, mereka sekarang menggunakan lagu-lagu baru yabng sedang hits dan di-remix dengan musik koplo.
Keberadaan ondel-ondel ini memiliki nilai positif dan negatif yang bisa kita tangkap sebagai masyarakat Indonesia. Pada satu sisi kita bisa melihat bahwa keberadaan pengamen yang menggunakan ondel-ondel bisa dibilang merusak nilai nilai kebudayaan dari ondel ondel tersebut bagi orang Betawi. Akan tetapi, disisi lain kehadiran ondel-ondel ini menjadi salah satu bentuk untuk mempertahankan salah satu budaya Indonesia yang dikenal banyak orang. ita bisa menunjukkan kepada orang yang mungkin baru pertama kal ke Jakarta dari luar kota secara langsung salah satu budaya Betawi dengan mudah tanpa perlu pergi ke museum atau dating ke daerah yang masih kental dengan adat Betawi.
Reference:
indonesiaRaya https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/ondel-ondel/
Penulis: Juan David Alesandro Simanjuntak
