"Ukuran nilai disebut untung atau rugi dalam segala hal adalah bersifat subyektif dan relatif."
Saat ini persaingan bisnis begitu mengerikan. Siapa yang kuat akan bertahan. Yang modal pas-pasan, apalagi kurang akan gulung tikar. Inilah salah satu efek dari pasar bebas. Belum lagi dengan adanya perkembangan bisnis online.
Adam Smith, seorang pelopor ilmu ekonomi modern, bicara tentang pasar bebas yaitu suatu sistem ekonomi yang mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar yang ada.
Pengusaha zaman dulu kalau punya pabrik, seakan bangga karna merasa usahanya bisa lebih aman dan menguntungkan. Tapi saat ini, banyak pengusaha yang tidak ingin mendirikan pabrik, tapi beralih ke perdagangan (trading) saja.
Banyak merek sepatu atau baju yang branded asal Eropa atau Amerika, ternyata pabriknya kalau tidak di Tiongkok. Vietnam, India dan Indonesia. Lalu dikirim balik ke Eropa atau Amerka. Untuk pasaran Asia sendiri, akan memotong biaya distribusi juga, bukan?
Harga produksinya bisa lebih murah, lalu harganya bisa tetap standar Eropa atau Amerika. Kalau langsung dimurahkan nanti konsumen malah curiga. Kok bisa merek ini harga sekian? Jangan-jangan produk KW-2 atau palsunya?
Maka untuk menyiasatinya dengan teknik sale atau diskon. Bisa juga promo beli 1 dapat 1 atau cuci gudang dan aneka istilah lainnya. Yang pasti barang telah laku dijual. Kan tetap untung atau minimal ada perputaran uang atau balik modal.
Baca Juga:Â Tergiur Promo dan Diskon? 3 Tips Mudah Mengatur Keuangan di Bulan Ramadan Â
Kalau mau jujur, tidak ada pengusaha yang ingin mengadakan program-program yang intinya mengurangi keuntungan bisnisnya. Namun kalau dibuat, tentu ada maksud tertentu. Bisa juga digabungkan dengan produk lain. Karena merasa, kalau menanggung sendiri tidak akan mampu.
Saat menjalankan program ini pun juga perlu waktu yang tepat. Seperti saat ada acara pameran atau dalam rangka perayaan hari-hari tertentu. Ini adalah bagian dari cara penghalusan atau siasat pemasaran, supaya menimbulkan minat beli para konsumen.
Apakah beli produk saat adanya program-program tertentu pasti lebih murah? Bisa ya, bisa tidak. Maka diperlukan kejelian dari para konsumen. Perlu waspada dengan aneka jebakan, seperti kalimat: *) Syarat dan Ketentuan Berlaku. Tulisan ini biasa kecil dan terletak dipojok pula.