"Sapaan terindah adalah kehadiran."
Semenjak hadirmu dihidupku.
Menggairahkan hidup dengan nuansa baru.
Sentuhanmu membuatku terpaku.
Yang sebelumnya tak pernah seperti itu.
Meski sapaanmu terkesan terlambat.
Karna memang aku orang melarat.
Meski nafsu inginkan merapat.
Tak pernah menikmatimu dengan cepat.
Tak perlu menyesali keadaan ini.
Sekarang dirimu telah kunikmati.
Hari-hari tak pernah sepi sendiri.
Meski tak ada satu pun yang menemani.
Jika kau sejenak tak menghampiri.
Hidup menjadi setengah mati.
Seakan hidup menjadi sunyi.
Meski bersama orang yang ku cintai.
Kau telah mengajariku jadi pandai.
Kau telah membuatku tersenyum meski sendiri.
Kau telah mengajakku ke ujung bumi.
Kau telah menghiburku dengan alunan menyukakan hati.
Hatiku sedih tatkala kau meninggalkanku.
Apa salahku kau rela berbuat begitu.
Padahal aku telah berkorban dengan uangku.
Namun tak hadir sinyal yang menyapaku.-
Warunk Upnormal, 26 Juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H