Bekerja sebagai wakil rakyat, berarti bos-nya adalah rakyat. Mestinya harus mengabdi kepada rakyat yang mendukungnya. Sebelum jadi anggota legislatif tampilannya begitu rendah hati, bahkan merendahkan diri di hadapan para pemilihnya. Namun ada perubahan perilaku, setelah menjadi anggota legislatif. Lalu pada waktu ada pemilihan lagi akan berubah lagi. Seperti bunglon kayaknya.
Untuk menjadi anggota dewan ini, memanglah tidak mudah bagi kalangan tertentu. Namun semestinya, lebih tidak mudah lagi, saat sedang duduk di kursi panas yang penuh dengan intrik. Awalnya adalah seorang yang bermoral baik, namun ketika menjabat susah untuk (sungkan) menolak tawaran demi tawaran, baik dari rekan sesama anggota dewan, maupun dari oknum institusi lain yang akan membuatnya tidak bisa lagi berjalan sesuai dengan sumpah jabatannya itu.
Namun, apakah orang yang baik tidak bisa menjadi anggota dewan? Ataukah masih ada anggota dewan yang hatinya baik? Pasti masih ada. Anggota yang seperti inilah, yang perlu mendapat dukungan luas. Karena akan menghadapi tekanan yang begitu berat. Dan mungkin dimusuhi juga oleh sesama rekan kerjanya. Akhirnya bisa disingkirkan dengan jebakan tertentu.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H