Cendikiawan Muslim, Profesor Ahli Hukum Tata Negara, Cerdas, Wibawa Tinggi, hal itu sedikit dari pandangan saya ketika melihat Prof. Yusril hza Mahendra. saya bangga menjadi salah satu masyarakat Bangka Belitung dengan kecerdasan beliau. siapa yang tidak kenal dengan beliau yang pengalamannya menjadi negarawan jangan lagi dipertanyakan.Â
Prof. Yusril kini menjadi salah satu kandidat terkuat untuk menjadi Gubernur di DKI Jakarta, hal ini tentu menambah kebanggan saya terhadap beliau yang cerdas untuk menjadi seorang pemimpin di Ibukota Negara, tentu Kerasnya Ibukota harus dipimpin oleh orang wibawa tinggi, tenang dalam menghadapi masalah, berfikir visioner, dan hal itu ada dalam diri Prof. Yusril.
Seorang yang pernah menjadi Menteri Sekertaris Kabinet dizaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono apakah masih menjadi pertanyaan tentag kemampuan beliau sebagai negarawan ? tentu tidak jika masalah pengalaman. Prof. Yusril adalah seorang Negarwan sungguhan. cinta akan tanah air, asli anak melayu dari Belitong.
Kini beliau akan membenah DKI Jakarta yang kita ketahui bahwa Jakarta semakin jadi permasalahannya, masalah yang sudah akut seperti Banjir dan Macet, kini munculnya masalah baru seperti Dugaan Kasus Korupsilah pada kasus "Sumber Waras", Penggusuran rumah warga yang padahal sudah tinggal disana puluhan tahun. hal ini semakin nambah catatan buruk bagi pemerintah DKI Jakarta yang semakin jauh dari hal perbaikan Jakarta.
Dengan melihat pengalaman Prof. Yusril ini, saya yakin beliau dengan visionernya bisa secara perlahan membenahi DKI Jakarta, paling tidak yah jadi pemimpin yang wibawa dan tidak emosional. yah seperti kang Ridwan Kamil lah yang memipin Kota Bandung dengan santu, wibawa tinggi, cerdas, visioner hingga menjadikan Kota Bandung seperti kalian tahu lah ya :)
Saya berbicara seperti ini adalah karena kebanggan pada Prof. Yusril yang seorang Negarawan hebat diindonesia, sehingga ketika beliau berencana untuk membenahi Jakarta dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta maka saya bahagia dan senang, hingga tulisan ini muncul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H