BEM Kema FISIP Unhas dan CfDS UGM Bahas Sejarah Aktivisme Digital
Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM Kema FISIP) Unhas bekerja sama dengan Centre for Digital Society Universitas Gajah Mada (CfDS UGM) menyelenggarakan Digital Future Discussion (Diffusion) melalui YouTube Live Streaming, Senin (6/1).
Diskusi ini bertajuk "Petisi Digital: Alternatif Partisipasi Publik Masa Kini". Hadir sebagai pembicara yaitu Peneliti CfDS, Alfredo Putrawidjoyo dan Senior Campaign Strategist Change.org, Elok Faiqotul Mutia. Keduanya telah melakukan riset mengenai topik terkait.
Kegiatan ini dibuka oleh Mahasiswa Hubungan Internasional Unhas, Lusius Kasimirus Aga sebagai moderator. Ia menyampaikan bahwa aktivisme hari ini tidak selalu mengenai turun ke jalan dan berunjuk rasa.
"Dengan masifnya perkembangan digital, hal-hal demikian bisa dilakukan di dunia maya," ucapnya sebagai pembuka.
Pemateri pertama yaitu Alfredo. Ia memaparkan materi mengenai Aktivisme Digital: Sejarah dan Ambivalensi. Alfredo mengungkapkan di Indonesia aktivisme digitalnya banyak ketukan, tetapi tidak banyak dobrakan.
"Banyak yang nge-klik tetapi tidak banyak yang berhasil diterjemahkan sebagai sebuah gerakan massa yang besar," ungkapnya.
Ia juga memaparkan mengenai tiga komponen yang dapat menjadikan aktivisme digital menjadi gerakan politik yaitu kemasan ringan, selera tajuk berita, dan tampilan cuplikan.
"Aktivisme digital yang berhasil biasanya memiliki konten yang dapat dinikmati secara cepat dan tanpa banyak refleksi," jelasnya.
Di akhir kesempatannya, ia memberikan opsi selain media sosial untuk melakukan aktivisme digital seperti petisi online.