Alan menepi dan membeli buah-buahan. Ia melanjutkan perjalanannya setelah membayar pedagang itu. Sudah sangat lama Alan ingin kembali ke rumah kakeknya. Setelah kematian kedua orangtuanya, Ia memilih merantau dan meninggalkan kakek dan neneknya.
Ia mulai memasuki desanya. Perasaan trauma dan takut merebak dalam tubuhnya. Masih teringat jelas diingatan Alan saat Ia menikmati masa kecilnya bersama teman-teman dan sewaktu Ibu dan Ayahnya bermain dengannya di pekarangan rumah. Alan sekarang berada di rumah yang dulu menjadi tempatnya menjalani hidup dengan bahagia dan berkecukupan.
"Akhirnya aku melihat rumahku lagi." Ucap Alan sambil berjalan menuju ke dalam rumahnya. Ia memasuki rumah dan mencari kakeknya. Kakek Romo terlihat sedang duduk di kursi goyang tengah membaca koran. Alan lantas menghampirinya. "Kakek!" Celetuk Alan.
 Romo berbalik dengan pelan dan menatap Alan. Alan yang keheranan kemudian berkata "kakek kenapa? Nggak tau saya siapa?"
Mendengar perkataan Alan, Romo menimpalinya "cucu kesayangan kakek datang." Romo lalu memeluk Alan. Romo kemudian mengajak Alam ke meja makan karena kebetulan neneknya sedang masak untuk makan malam. Ia melihat Nenek Rita yang memasak, Alan lalu memeluknya dari belakang. Rita tak merespon.
Alan berkata "nek, ini Alan." Rita berbalik dan antusias melihat cucunya yang pulang. Ia menyuruh Alan untuk duduk sementara dia mengambil makanan yang telah dimasak.
Romo begitu lahap menyantap makanannya. Berbeda dengan Alan yang merasa aneh dengan makanan tersebut. "Ini apa nek?" Ujar Alan keheranan.
"Bukannya dulu kamu suka makan ini? Masa sudah lupa?" Tanya nek Rita.
"Makan saja, tidak usah banyak tanya." Kata Kakek Romo. Alan lalu mencoba makanan itu. Ia menikmatinya.
Melihat Alan, kek Romo berkata "kan enak, makanya coba dulu." Alan cengengesan mendengar apa yang kakeknya katakan. Ia kekenyangan dan beranjak dari meja makan dan menjatuhkan tubuhnya di kasur.