Sudah pukul 08.00 dan Ayah Alfian belum juga datang, Ibu Arini mulai gelisah. Dia masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di rumah. Sementara Pak Joko terus menelpon Ayah Alfian namun tdk diangkat-angkat. Melihat Ibu Arini yang kesal, Pak Joko lantas berkata "Sambil menunggu dia, saya panggil mereka berdua saja ya Bu, Kita tanya mereka baik-baik dan saya sangat mohon ke Ibu untuk tidak membentak Alfian karena dia sangat sensitif."
"Iya Pak, pokoknya Bapak kasih saya kode. Namanya manusia pasti biasa kebablasan karena emosi." Ucap Ibu Arini.
Alfian dan Arini berjalan bersama ke ruangan Kepsek. Arini berjalan santai dengan senyum semringahnya sementara Alfian sangat tegang. Bahkan jari telunjuk dan tengahnya bergetar bergantian. Arini tidak peduli dengan Alfian. Ia sudah bosan mengajak Alfian berbicara. Sudah seringkali Arini tidak direspon olehnya. Mereka masuk ke dalam ruangan itu. Arini langsung menuju ke Ibunya sementara Alfian berdiri menunduk. Pak Joko menyuruhnya untuk duduk di kursi dan Ia langsung duduk.
Melihat Alfian yang terus menunduk, Pak Joko mengajaknya berbicara namun Alfian hanya diam. Karena merasa sudah lama menunggu Bapaknya, Ia pun menanyakan hal itu kepada Alfian. Ia mengangkat kepalanya dan menggertak dengan kata "Saya tidak tahu Pak!"Â
Sontak Pak Joko tersentak mendengarnya. Ia hampir tersulut emosi dan balik menggertaknya namun Ibu Arini segera mengingatkannya.Â
Waktu di jam dinding menunjukkan pukul 08.30, seseorang mengetuk pintu. Pak Joko mempersilahkannya masuk. Mereka mengira yang datang adalah Bapak Alfian tapi ternyata OB Sekolah yang membawakan beberapa teh hangat dan kue. "Saya kira kamu bapaknya Alfian." Kata Pak Joko sambil mengusap wajahnya.
Saat OB itu keluar, Ia menabrak seseorang. Nampan yang Ia pegang pun luput dari genggamannya dan terjatuh. Bunyi gemerencing memenuhi ruangan itu. Bapak Alfian meminta maaf ke OB itu lalu melewatinya dan menyalami Pak Joko.
Pak Joko mempersilahkannya duduk kemudian berujar "Dari gali kubur Pak? Lama sekali saya tunggu. Katanya jam 08 Ini sudah jam 09."
Bapak Alfian membalasnya dengan berkata "Kok Bapak tahu? Eh maksud saya Bapak bisa aja."
Pak Joko menyuruh salah satu guru untuk mengambil anak-anak dan membawanya ke ruangan lain sementara Ia menceritakan kronologi yang terjadi menurut penjelasan Arini.