inses. Hmmmmm pasti ada banyak sih penyebabnya, dan saya tidak akan membahas karena iman tidak kuat ya, hehehe.
Faktor apa aja sih yang menyebabkan terjadinya perilakuHal yang pertama kemiripan wajah antara orang tua dan anak , duh bingung mau menulisnya gimana ini. Tunggu dulu, maksudnya gimana nih? Jadi ada kasus yang pernah saya baca gitu, ada suami istri. Sang suami meninggal, sehingga sang istri menjadi janda. Nah, mereka punya anak lelaki yang sudah akil balik. Ajaibnya si anak ini memiliki wajah yang sangat mirip dengan alm sang ayah. Karena sang ibu begitu cinta dengan suaminya terus melihat anaknya seperti melihat suaminya akhirnya tergodalah ibu untuk dekat dan melakukan hubungan intim dengan sang anak gitu.
Kasus berikutnya adalah karena rumah yang sangat kecil. Jadi, rumah yang sangat kecil membuat orang tua selalu tidur dengan sang anak. Masalahnya sang anak makin lama makin dewasa dan secara fisik sudah mulai menunjukkan tanda wanita muda gitu. Sang ayah kemudian tergoda deh untuk melakukan hubungan seksual dengan sang anak, tentu disertai ancaman entah dibunuh entah diapakan (umumnya ya).
Kasus berikutnya penyebab terjadinya inses adalah suami istri sudah bercerai atau sang istri sedang berpergian dalam jangka waktu agak lama dan sang ayah tidak kuat iman. Yan, namanya juga nafsu, karena tidak ada partner dan pasangan resmi sudah tidak ada karena bercerai, akhirnya anak yang menjadi korban.
Nah, karena ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya inses, tentu kita harus mulai berpikir Tindakan preventif alias Tindakan pencegahan. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobat? Tindakan seperti apa untuk mencegah hal ini.
Jawaban yang sudah standar banget sih, yaitu memperkuat iman. Faktor penyebab dan Tindakan tidak bisa hanya satu saja, tapi ada banyak pendukungnya, jadi jangan berpikir kalau hanya memperkuat iman maka semua sudah selesai lho ya, tentu tidak semudah itu Ferguso, hehehe.
Namun, dengan memperkuat iman dan agama, setidaknya orang tua dalam banyak kasus adalah ayah, memahami dosa seperti apa yang akan ditanggung kalau nekat melakukan hubungan seksual dengan anak kandungnya. Penekanan agama dan nilai normal menjadi hal yang paling utama untuk mencegah adanya perilaku inses. Hal yang sama juga ditekankan kepada anak supaya sang anak bisa mengantisipasti perilaku inses karena bisa saja pemaksaan bukan dari orang tua, tapi juga dari paman atau bahkan saudara.
Strategi kedua adalah, jika memang anda orang yang dari keluarga cukup mapan, maka bisa membedakan perilaku antara orang tua dan anak yang masih kecil dengan anak yang sudah beranjak dewasa. Bayangkan kalau kita mungkin biasa saja melihat anak perempuan kita mandiin waktu masih kecil tapi kemudian keterusan walau sang anak sudah beranjak remaja dan menunjukkan perkembangan tubuh wanita. Takutnya orang tua tidak akan lagi melihat sosok anak kecil imut nan menggemaskan namun melihat sebagai sosok wanita yang memiliki lekuk tubuh menarik.
Kemudian juga perlu ditekankan agar setiap anak memiliki kamar masing-masing saat mereka beranjak dewasa. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan . bayangkan kita tidur dengan anak perempuan kita yang sudah dewasa , apalagi kalau posisi orang tua berstatus duda, kita tentu tidak tahu kan, setan mana yang bakal masuk ke dalam tubuh sang ayah dan akhirnya terjadi perilaku inses .
Selain menekankan faktor dosa dan moral bagi semua orang, tentu kita perlu mmberikan penyuluhan dampak Kesehatan apa yang bakal terjadi seandainya perilaku inses menghasilkan keturunan. Tentu kita tidak mau lagi mendengar bayi bayi cacat yang dibuang oleh orang tuanya karena hasil dari perilaku inses. Kita perlu memberitahu para wanita atau gadis, kerugian waktu, mental dan tenaga yang harus ditanggung jika sampai memiliki keturunan dan kemungkinan cacat.Â
Kita juga menekankan usaha preventif bahwa melakukan inses sudah berdosa, apalagi jika menghasilkan keturunan, pilihan apapun yang diambil akan membawa masalah. Dibuang itu berdosa, digugurkan apalagi. Sementara jika dirawat, mungkin usaha dalam memelihara dan merawat sang anak juga perlu usaha besar karena memiliki kemungkinan ada kelainan genetic atau penyakit tertentu.