Halo, di artikel sebelumnya aku pernah bahas bahwa fitoplankton lah yang menghasilkan oksigen lebih besar daripada semua pohon di daratan. Nah, kalau gitu, kenapa kita harus tetap menanam pohon di daratan? Toh tanpa pohon di daratan, kita tetap bisa bernafas dengan oksigen karena plankton tersedia melimpah di lautan?
Ok, fungsi dari tumbuhan bukan sekadar menghasilkan oksigen sih, tapi dia juga berfungsi untuk hal-hal lain, misalnya untuk mengikat air. Kalau jumlah pohon sangat sedikit, saat hujan tentu aliran air hujan akan langsung mengalir menjadi aliran permukaan alias runoff menuju ke sungai dan danau. Kalau langsung mengalir ke selokan, danau, maupun sungai dalam jumlah besar sekaligus tentu berpotensi banjir. perlunya pohon-pohon disini agar akar-akarnya yang dalam dan kuat mampu mengikat air  di dalam tanah sekaligus menciptakan pori-pori sehingga banyak air yang bisa masuk ke dalam tanah alias presipitasi dan akhirnya menjadi aliran air tanah.
Tentu kita semua tahu dunk pentingnya air tanah, kalau volume air tanah jauh lebih kecil dari yang dibutuhkan akibatnya akan terbentuk rongga di dalam tanah akibat proses penyedota/pengambilan yang dilakukan oleh masyarakat. Masalahnya rongga yang terbentuk akan amblek (apay a bahasa indonesiany, semacam turun gitu) ke bawah karena di atas permukaan tanah terdapat banyak bangunan bangunan yang menjadi beban tanah itu sendiri. kalau sebelumnya beban itu ada di atas air tanah, begitu air tanah berkurang turun, dengan sendirinya tanah juga akan turun akibat beban tersebut. Terus efeknya apa kalau beban turun? Kalau beban turun, ya otomatis permukaan tanah juga akan mengalami penurunan. Kalau terus mengalami penurunan, maka salah satu efeknya daerah itu lebih mudah terkena banjir dunk.
Terus apalagi ya manfaat dari Pohon? Jelas pohon sangat bermanfaat untuk mencegah erosi. Jenis pohon tertentu memiliki akar yang dalam dan kuat. Hal ini dapat mencegah terjadinya erosi Kawasan yang memiliki topografi sangat miring. Makanya idealnya, topografi yang miring itu harus dibiarkan dengan ditanami pohon-pohon yang besar dan kuat, bukan malah untuk pertanian. Tapi ya namanya kebutuhan hidup lebih besar, tetap saja kita akan menemukan Kawasan yang sangat miring tapi malah dijadikan perkebunan misalnya kentang yang itu malah rawan erosi.
Itu kalau erosi yang ada di daratan lho ya. Kalau yang ada di pantai gimana? Ya ada pastinya. Tentu kita tahu, keberadaan Mangrove mampu dalam mencegah dan mengurangi dampak abrasi di pantai. Kawasan pantai yang sering mengalami abrasi banyak ditanami mangrove dengan tujuan kekuatan ombak bisa dipecah dan diminimalisasi saat menghantam pantai. Makanya, ahli lingkungan selalu getol mengatakan untuk banyak-banyak menanami mangrove di berbagai areal pantai yang rawan abrasi. Tapi apakah hanya untuk mencegah abrasi? Ya tentu tidak dunk.
Keberadaan pohon mangrove juga digunakan untuk menjaga garis pantai agar tetap stabil. Belum lagi kemampuan akar mangrove yang mengikat lumpur sehingga dalam jangka panjang bisa menambah luas daratan yang baru. Siapa sih yang tidak ingin menambah daratan baru? Lumayan kan, bisa digunakan untuk kegiatan pertanian misalnya, itu Kawasan delta Mesir yang sebesar itu sekarang saja merupakan Kawasan padat penduduknya, hehehe.
Pohon tidak hanya untuk menghasilkan oksigen, tapi juga merupakan sumber kehidupan bagi yang lain. Bayangkan , berbagai hewan yang membuat sarang di pohon, mereka mau hidup di mana terusan? Belum lagi pohon menyediakan makanan bagi konsumen tingkat satu.
Adanya pohon juga bermanfaat untuk keindahan alias estetika. adanya pohon kalau bagiku entah kenapa memberikan rasa nyaman di hati saja daripada melihat tembok-tembok kota. Sebagai sesama makhluk hidup, maka tentu saja ikatan itu akan lebih kuat daripada antara manusia dengan tembok kota. Makanya, keberadaan taman kota itu sangat penting agar membuat pikiran kita menjadi fresh dan segar. Ada sebuah tulisan yang menjelaskan bahwa sebuah kota yang kekurangan bahkan tidak ad ataman kota, maka secara masyarakatnya secara  psikologis akan menjadi lebih stress dan tidak sehat secara psikis. Datang ke taman kota bagiku jauh lebih menyegarkan daripada seharian menghabiskan waktu di dalam mall. Berjalan-jalan di dalam taman kota (kalau di Surabaya seperti taman Bungku atau taman Lansia) memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam diri ini. Jadi, mau tetap membiarkan tidak menanam pohon?
Kemudian ada gak kaitannya antara pohon dengan semadi ya? Hihihihihihi. Kalau menurutku sih ada. Mengapa orang zaman dulu bersemadi di tempat-tempat yang ada kaitannya dengan alam? Kenapa tidak di rumah saja? Nah, aku pernah baca-baca , ada artikel yang menjelaskan bahwa pohon-pohon itu memiliki prana, atau aura yang memancar dan bisa terhubung dengan kita. Hal yang tidak akan didapatkan di tembok-tembok bangunan rumah. Hmmm , jadi ingat pada saat Yesus berdoa dan feelnya dapat adalah di taman Getsemani, bukan di dalam bangunan.
Hmm, tapi aku sendiri merasakan kok, ada feelnya saat melakukan meditasi di taman daripada di dalam bangunan/ di bangunan. Lebih mengena begitu. Mungkin memang itu sugesti tapi tidak ada salahnya untuk mencoba bukan?
Nah, maka dari itu, walau fitoplankton merupakan penghasil oksigen terbesar di dunia, tetap saja kita harus menjaga kelestarian hutan maupun banyak menanam pohon karena manfaatnya bukan sekadar untuk menghasilkan oksigen semata. Sudahkah kalian menjaga hutan?