Hanya saja, walau sudah dijadikan cagar budaya, saya tidak melihat ada perbedaan berarti antara sekarang dengan tahun lalu kala saya juga mengunjungi benteng ini. Benteng ini seperti tidak terawat, Berbagai tulisan banyak ditemukan di bagian dalam bangunan. Belum lagi beberapa bagian sudah rusak.Â
Sementara itu di bagian atas bangunan banyak sekali tumbuhan-tumbuhan yang tumbuh. Saya tidak tahu kalau tumbuhan ini terus dibiarkan hidup, apakah tidak akan merusak bangunan itu dalam jangka panjang. INi perlu dipikirkan Bersama.
Menurut saya pribadi, saat sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, maka pemerintah daerh perlu melakukan upaya revitalisasi agar kondisi cagar budaya ini menjadi lebih terawatt dan enak dipandang.Â
Lokasi benteng ini menurut saya cukup strategis sebagai tempat wisata. Karena tempat parkir di sini hampir semunya adalah warung-warung yang posisinya menghadap pantai Surabaya. Belum lagi lokasinya yang sangat dekat dengan Jembatan Suramadu tentu memberikan nilai lebih untuk dikunjungi.
Dari yang saya amati, andaikan pemerintah Daerah lebih serius untuk menangani benteng ini, benteng ini bisa dijadikan sebagai wisata sejarah (dengan memberikan informasi singkat tentang benteng ini tentu saja) dan juga wisata alam.Â
Pemandangan pantai utara Surabaya tentu tidak bisa diabaikan begitu saja (hanya pemandangan ya, bukan untuk main air, karena pantai utara Surabaya ini bukan sepertipantai wisata yang kita bisa main air dan airnya biru gitu, hehehehe).Â
Angin yang berhembus dengan banyaknya pohon-pohon rindang membuat orang nyaman untuk sekadar nongkrong di sekitar pantai plus foto-foto (yah, orang zaman sekarang tidak akan bisa lepas dari foto memfoto kan? Hahaha)
Masih banyak catatan dari saya agar benteng ini menjadi lebih baik. Semoga saja , pemerintah kota Surabaya mulai membenahi benteng ini dengan baik. Sekarang saya menikmati suasana angin dulu di tepi pantai sambal melihat pulau madura yang ada di Seberang sana, hehehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H