Akhirnya saya sedikit membuat perubahan (tapi tidak selalu) kalau menang, saya akan memberikan tambahan poin untuk nilai tugasnya. Atau kadang saya kasih snack apabila mereka mampu menjadi juara. Hasilnya langsung mengalami perubahan. Anak-anak menjadi lebih antusias untuk ikut bermain game.
Kemudian saya teringat diri saya sendiri, kala berhasil mendampingi siswa dalam suatu kompetisi penelitian dan murid saya mampu menjadi juara 1 tingkat nasional, maka ada suatu kepuasan sendiri saat sekolah menghargai dengan memberikan sedikit bonus kepada saya, bukan sekadar ucapan terimakasih. Ucapan terimakasih dan selamat tetap penting sih, tapi mendapatkan sesuatu yang lebih dari itu merupakan pancingan yang sangat berhasil untuk saya saat itu (dan sekarang heheh, jangan meniru saya, masih banyak guru atau penulis idealis yang menulis untuk kepuasan dirinya sendiri kok, hehehe)
Dan itulah yang terjadi pada diri saya sekarang ini di Kps. Saya menjadi lebih tertantang untuk menghasilkan tulisan yang bermutu, tulisan dengan label pilihan, tulisan dengan jumlah pembaca yang lebih banyak. Saya berusaha memeras otak saya dengan film film lama yang pernah saya tonton tapi sudah lupa filmnya, atau buku buku yang pernah saya baca.
Saya tertantang untuk mendapat hadiah apabila bisa menembus 3000 viewer. Saya seperti murid saya, adalah orang orang yang lebih bergairah apabila ada reward yang didapat apabila melakukan sesuatu. Murid saya fokus dengan poin untuk menambah nilai tugasnya, sementara saya fokus dalam bentuk benda materi.
Dan sekarang, tiap hari, otak saya selalu berpikir, saya akan membuat tulisan seperti apa dengan tema seperti apa untuk bisa menarik perhatian orang? Mungkin semangat ini akan mengalami penurunan seiiring berjalannya waktu kalau saya terus menerus tidak mampu mencapai 3000 viewer tiap bulannya.
Saya jadi teringat murid-murid saya yang dulu tidak memiliki kemampuan akademik yang tinggi. Mereka tidak terlalu bersemangat walau saya memberikan iming-iming berupa tambahan poin untuk nilai tugas mereka. Mereka menjawab," buat apa terlalu semangat mr, toh yang menang muridnya itu-itu aja, kita lho, mau belajar dengan sangat bagus tetap saja kalah saingan dengan anak anak di kelas yang pandai.
Hal yang kemudian membuat saya mencari cara baru. Dan begitu juga di blog ini, dengan banyaknya penulis penulis yang terampil, peluang untuk bisa menembus 3000 viewer dan mendapat label pilihan membutuhkan perjuangan yang cukup sulit . Butuh usaha keras dan konsisten agar tulisan kita dilirik untuk dibaca yang lain. Tapi selama kita masih memiliki semangat untuk membuat tulisan dari pikiran kita, maka kenapa tidak?
Jikapun saya tidak mampu mencapai 3000 viewer terus menerus, maka saya harus mengubah mindset saya kembali di blog ini, bahwa saya hanya ingin berbagi, bukan untuk demi reward. Daripada nanti jadi stress dan patah semangat lagi. Toh sebelum saya mngetahui K-reward, saya sudah sangat rajin menulis di Kps dan juga blog lain maupun di grup media sosial, dan cukup mendapatkan kepuasan kala tulisan saya dishare oleh banyak orang. Jadi, TETAP SEMANGAT MENULIS!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H