Terus aku geregetan juga adegan dengan sosok Rathan singh yang sangat idealis. Dia memiliki kesempatan untuk membunuh Alaudin tapi tidak mau membunuh hanya karena Alaudin saat itu sedang terluka di singgasananya (setelah sebelumnya ada upaya pembunuhan oleh suruhan keluarga raja sebelumnya). Seorang satria pantang melakukan hal itu. Hmmmm greget banget dan akhirnya harus dibayar mahal di kemudian hari saat dia dan seluruh isi banteng Chittor terbunuh hanya gara gara sikap idealisnya itu (menurut aku sih)
Adegan Saat Alaudin berlari mengejar waktu untuk bisa mendapatkan Padmawati juga bagus, karena di sisi lain Padmawati sudah bersiap siap melakukan Jauhar yang diikuti oleh semua wanita Chittor. Keinginan untuk bisa mendapatkan Padmawati pupus sudah, bahkan sekedar untuk melihat wajahnya saja tidak bisa. Yah, Alaudin hanya mendengarkan kecantikan Padmawati dari mulut Raghav , tapi tidak pernah bisa melihat langsung. Kala dia mencoba trik bisa melihat wajah padmawati ketika berkunjung ke Chittor juga mendapatkan halangan dari Rathan Singh. Suatu hal yang terlihat semu menurutku.
Dendam bisa membuat seseorang melakukan apa saja, itu yang aku pelajari dari Raghav. Dari seorang pendeta kerajaan, hanya karna sebuah kesalahan kecil (menurutnya) membuat dia terusir dari Istana dan membuat dendam membara untuk menghancurkan Mewar bagaimanapun caranya. Kesempatan terbuka dengan mempengaruhi Alaudin yang ambisius.Â
Tapi mungkin dimana mana sama ya, suatu kisah dendam tidak pernah berakhir baik. Memang Mewar hancur, tapi Raghav sendiri harus tewas terbunuh dan kepalanya dikirimkan ke Padmawati sebagai tanda bahwa syaratnya sudah terpenuhi. Raghav berpikir bahwa posisinya akan aman di area Alaudin, padahal sejak awal menurutku dengan tipe raja yang selalu menghalalkan segala cara, hanya tunggu waktu saja bagi siapapun yang tidak berguna baginya untuk disingkirkan.
Tradisi Jauhar sendiri kalau baca baca memang hal yang biasa terjadi pada masa dulu, terutama padaa masa perang antara kerajaan Hindu dan Islam. Sebagai upaya agar para wanita tidak diperkosa atau untuk menjaga kehormatan, mereka lebih baik bunuh diri setelah suaminya mati daripada ditangkap oleh pasukan musuh.Â
Menurutku tradisi ini terus berjalan dengan variasi yang berbeda . bukankah di Indonesia jaman hindu buddha juga muncul pola ini kalau suaminya meninggal maka istrinya juga akan ikut dibakar/bunuh diri. Ya,h walau karena tindakan ini maka Padmawati dihormati kaum Rajput sebagai wanita yang menjaga kehormatannya sih.
Film ini menjadi menarik untuk ditonton karena ada banyak kotroversi di dalamnya dan mendapatkan kritikan baik dari pihak hindu maupun muslim di India. Pihak Hindu garis keras (terutama dari Rajput) menganggap bahwa film ini sedikit melenceng dari sejarah. Sementara pihak muslim keberatan karena menggambarkan kebengisan Alaudin sebagai maharaja muslim yang sangat kejam . Akhirnya judul film ini diganti dari padmavati menjadi padmadvaat sesuai dengan puisi aslinya yang ditulis oleh Muhammad Jayasi pada abad 16.
Memang film ini sangat berpotensi dengan konflik karena melibatkan dua pihak dengan dua kepercayaan yang berbeda. Hal yang dimana mana menjadi isu sensitive. Tergantung kita melihat dari kacamata mana sih. Bagi umat muslim, Kesultanan Delhi adalah representasi kejayaan mereka di tanah India. Mungkin bagi kelompok lain (hindu) kesultanan tersebut menggambarkan saat mereka jatuh menjadi bawahan kelompok Muslim. Isu isu agama menjadi sangat kental kalau sudah melibatkan dua kelompok, tidak hanya di India sebenarnya karena situasi yang sama juga bisa terjadi di Indonesia tapi dengan situasi yang berkebalikan. Tapi sekedar untuk hiburan tonton aja filmnya.
source : Film Padmavati karya Sanjay Leela Bansali, Wikipedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H