Mohon tunggu...
Euella Thaline
Euella Thaline Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Tiada Henti

Karena setiap detik yang kita miliki tidak akan pernah kita ulangi lagi. Memilih bijak menggunakan waktu adalah pilihan yang tepat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melawan Hoaks demi Suksesnya Pemilu 2019

25 Februari 2019   22:41 Diperbarui: 25 Februari 2019   23:38 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan penggunaan medsos di smartphone mengakibatkan adanya fenomena bubbles atau gelembung dalam penggunaan medsos. Kecepatan dan sifat medsos yang mudah dibagikan (shareability)  berperan dalam penyebaran berita yang faktanya menjadi sulit dibedakan mana yang palsu dan yang benar(Liputan6.com, 07 Januari 2017).

Faktanya kita bisa melihat bahwa perkembangan hoax meningkat tajam sejak September 2018. Dan jumlah informasi palsu yaitu berita bohong atau hoax menjelang hari pemungutan suara Pemilu 2019 meningkat tajam. Hoax yang akan semakin mendominasi bermuatan isu politik (RRI.co.id, 26 Desember 2018).

Yah, perningkatan hoax harus dihentikan, dan ini adalah tanggungjawab kita seluruhnya sebagai masyarakat Indonesia. Kita harus tetap jaga demokrasi di Negara kita, khususnya menjelang Pemilihan Presiden 2019.

Kominfo telah memberikan cara-cara mengatasi hoax di dunia maya, yaitu hati-hati dengan judul provokatif, cermati alamat situs, periksa fakta, cek keaslian foto, ikut serta grup diskusi anti hoax (Kominfo.go.id, 19 Januari 2017). Dan ini merupakan cara tepat untuk mengedukasi masyarakat. Namun, terlepas dari cara-cara ini, semua kembali kepada pribadi masyarakatnya kembali.

Bangkitkan kembali semangat nasionalisme bangsa

Di beberapa group whatsapp yang saya miliki, begitu mudahnya anggota group menyebarkan berita-berita yang kebenarannya masih diragukan. Dan sebagian besar, informasi yang disebarkan adalah informasi - informasi yang bersifat provokatif.

Bagi yang mengidolakan Pak Jokowi, maka dengan sangat cepat, seseorang akan membagikan informasi - informasi  yang menyerang Pak Prabowo. Sebaliknya juga terjadi, yang mengidolakan Pak Prabowo dengan sangat cepat menyebarkan informasi - informasi terkait Pak Jokowi yang kebenarannya masih diragukan. Ini adalah tanda bahwa kita telah diadudomba oleh konten-konten tersebut.

Akan selalu ada perbedaan pilihan, akan selalu ada perbedaan pendapat, karena memang bangsa kita adalah bangsa yang memiliki demokrasi yang menjamin kekebebasan dalam memberikan pendapatnya masing-masing.

Sayangnya, perbedaan-perbedaan ini bukan menjadi hal yang memperkaya kita sebagai Warga Negara Indonesia. Namun sebaliknya, perbedaan yang ada membuat masyarakat saling menyerang dan beradu kehebatan yang pada akhirnya mengarah kepada hal negatif.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya (Soekarno, 1961)". Dengan mengingat kembali bagaimana para pahlawan bersatu dan menciptakan semangat kebangsaan dan nasionalisme, bisa membuat bangsa ini semakin kuat dan terhindar dari perpecahan. Dan itu adalah tugas kita. Tugas kita untuk terus maju meningkatkan semangat kebangsaan. Mari mulai dari diri sendiri.

Berbaktilah dengan ilmu yang kita miliki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun