Mohon tunggu...
Jusupta Tarigan
Jusupta Tarigan Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati masalah kehutanan, agroforestri dan mata pencarian

Selanjutnya

Tutup

Money

Potret Kehidupan Petani Coklat di Tigabinanga

25 Agustus 2011   07:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:29 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Usaha tak kenal lelah dari bapak Mondan demi k keluarga tercinta patut diacungi jempol. Saban hari pukul 06.00 pagi dia sudah berada di kebun coklat miliknya. Ada dua kegiatan rutin yang dia lakukan di kebun dengan luas sekitar 1 ha tersebut. Pertama adalah memberi makan ayam peliharaan dia. Memelihara ayam dia anggap sebagai kegiatan yang saling mendukung dan menguntungkan karena selain memanfaatkan telur dan daging, kotoran ayam dijadikan juga sebagai pupuk buat tanaman coklat.Kedua adalah merawat tanaman coklat yang jumlahnya sekitar 330 pohon. Kegiatan memelihara tanaman coklat yang umum dilakukan adalah membersihkan rumput, memeriksa hama dan penyakit serta membuang buah coklat yang rusak/busuk.

Memelihara kebun coklat mulai dilakukan pak Mondan pada tahun 1993 tatkala tanaman jeruk yang menjadi sandaran penghasilan mulai terserang penyakit virus yang mematikan. Rasa putus asa sempat menghinggapinya ketika serangan virus menghantam seluruh tanaman jeruk. Bayang-bayang kegagalan anak-anaknya yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi swasata sudah dipelupuk mata. Menggeluti usaha jual beli kenderaan bekas pernah dilakukan untuk menutupi kegagalan tanaman jeruk.Tapi usaha ini tidak berlangsung lama karena kesulitan dalam membangun jaringan dan modal.

Tanpa disengaja pada ahun 1993, bapak Mondan bertemu dengan pedagang bibit coklat danmenawarkan bibit coklat untuk ditanam. Sebagai petani, dia mempunyai insting bahwa tanaman ini akan bisa menjadi tumpuan pada masa yang akan datang. Dan asa itupun terbukti. Setelah lebih dari 15 tahun berkebun coklat, ekonomi bapak Mondan sudah cukup baik. Sebuahmobil Toyota Land Cruiser diesel buatan tahun 1982 terlihat nangkring di depan rumahnya. Mobil yang sehari-hari mengantar beliau ke kebun coklat.Sudah banyak ilmu dan pengetahuan dia bagikan kepada tetangga dan kerabatnya. Sering pula bapak Mondan diundang di acara diskusi dan sarasehan sebagai pembicara atau nara sumber tentang memelihara tanaman coklat hingga ke luar daerah.

Dengan berkebun coklat seluas 1 ha setiap bulan saya bisa mendapatkan uang sebanyak Rp. 4.000.000 itupun saya tidak ikut bekerja, kata bapak Mondan dengan mantap. Selain itu tanaman coklat juga bisa diselingi dengan beberapa tanaman keras seperti durian, duku dan alpukat. Tanamana sela ini juga bisa memberikan pendapatan ekstra setiap tahunnya kata bapak Mondan menutup pembicaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun