Tanggal 9 April 2014 nanti merupakan babak baru bagi Indonesia. Seperti apakah kelanjutan negeri ini? Apakah akan lebih baik, atau malah sebalikya, atau tetap saja (wahh... ini bukan babak baru namanya)? Semua tergantung pada hasil dari kegiatan rutin 5 tahunan tersebut.
Di pinggir-pinggir jalan sudah mulai semarak gambar-gambar orang gagah, ganteng, cuantik, rapi, bersih yang enak dipandang. Semoga kepribadian mereka itu sepeerti penampakannya. Semarak baliho dan bendera yang dipajang di pinggir jalan menunjukkan keantusiasan rakyat ini untuk melakukan demokrasi menuju pembangunan bangsa dan negara yang lebih maju.
Mulai dari jalan setapak yang berada dipedalaman Borneo sampai jalan-jalan padat di Jakarta, semua dihiasi oleh bendera parpol dan wajah-wajah caleg dalam pemilu 2014. Wajah-wajah yang terpampang di pinggir jalan tersebut tak jarang merupakan wajah yang asing bagi kita. Sedangkan bendera parpol yang berkibar-kibar ditiup angin sudah kita kenal perkembangannya dalam urusan mengurus negara ini. Di media cetak maupun media elektronik sudah banyak diberitakan kebejatan-kebejatan "oknum" dalam menguras harta rakyat untuk dikorupsi.
Ketika mendengar penjelasan dari jubir dari parpol yang terkena "musibah", mereka menjelaskan bahwa pelakunya adalah "oknum" bukan Sang Partai. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk tetap mempercayai komitmen Sang Pantai dalam pemilu nanti. Lain lagi ceritanya ketika mendengar penjelasan dari orang-orang bijak yang ada di sekitar saya. Beliau menjelaskan bahwa untuk memilih pada pemilu nanti, lihatlah orangnya (Sang Caleg), nggak usah melihat partainya. Apapun partainya kalau Sang Caleg baik maka urusannya akan baik, tetapi jika Sang Caleg mempunyai kepribadian buruk maka semua urusan akan berakhir buruk.
Bingung jadinya..... bisakah Anda memberikan masukkan tips n trik memilih pada pemilu 2014?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H