Dalam sebuah perusahaan maupun organisasi pasti sangat dibutuhkan yang Namanya seorang pemimpin. Kepemimpinan merupakan unsur penting, karena tanpa adanya kepemimpinan maka suatu perusahaan atau organisasi tersebut tidak akan bergerak. Seorang pemimpin tentu harus memiliki motivasi, karena keberhasilan seorang pemimpin ialah dengan menggerakkan orang lain (pengikut nya) untuk mencapai tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut.
Motivasi adalah kekuatan baik internal atau di luar seseorang yang membangkitkan semangat dan kegigihan untuk mengejar tindakan tertentu (Daft, ). Motivasi sangat penting ada dalam diri seorang pemimpin, dengan motivasi seorang pemimpin diharapkan mau bekerja keras dan antusias dalam mencapai produktivitas kerja tinggi. Besar atau kecil nya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya dari suatu pekerjaan. Motivasi berperan untuk mendorong gairah dan semangat kerja baik pemimpin maupun pengikut nya.
Sumber Motivasi
Sumber motivasi dibagi menjadi dua sumber yaitu motivasi instrinsik (dari dalam diri) dan motivasi ekstrinsik (dari luar). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang tidak perlu ada rangsangan dari luar, maksudnya adalah karena dalam setiap individu pasti sudah memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu. Maka dari itu, motivasi intrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang dimulai berdasarkan dorongan dari dalam diri sendiri bukan dari pengaruh luar. Sedangkan Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang perlu rangsangan dari luar, maksudnya adalah motivasi ekstrinsik ini dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak terkait dengan dirinya.
Terdapat empat kategori dalam motivasi
Pada kuadran I dan kuadran II terlihat bahwa keduanya merupakan pendekatan positif untuk memotivasi. Metode motivasi kuadran I mencoba mempengaruhi perilaku dengan menggunakan ekstrinsik imbalan yang menciptakan kesenangan, seperti memberi karyawan kenaikan gaji, bonus, atau hadiah. Sedangkan motivasi kuadran II dengan memanfaatkan energi serta komitmen karyawan untuk mendapatkan kepuasan dalam pekerjaan yang mereka lakukan. Sedangkan pada kuadran III dan kuadran IV merupakan pendekatan negative untuk memotivasi. Pada kuadran III menggunakan metode ekstrinsik negatif, seperti ancaman atau hukuman, untuk membuat orang melakukan apa yang diinginkan dan pada kuadran IV mencerminkan metode yang berusaha memotivasi orang dengan memanfaatkan keraguan atau kecemasan diri mereka, seperti memotivasi orang untuk bekerja keras dengan menekankan ekonomi yang lemah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Ketakutan bisa menjadi motivator yang kuat, tetapi menggunakan rasa takut untuk memotivasi orang hampir selalu memiliki konsekuensi negatif bagi pengembangan karyawan dan kinerja jangka panjang. Pemimpin yang efektif menghindari penggunaan taktik ketakutan.
Sumber: Daft,R.L (2018). The Leadership Experience. In marketing Management 7 editionÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI