Kalau kita perhatikan lebih lanjut, hampir setiap produk non premier di toko toko seperti  mainan, alat  elektronik,baik yang bermerek   atau    tidak, baik di  Indonesia atau di negara  lain   kebanyakan   buatan   dari   Cina.  Selama menarik dan kualitasnya cukup baik, banyak orang tidak keberatan membeli produk buatan Cina karena harganya biasanya lebih murah dari produk sejenis buatan negara lain. Tapi ada juga yang tidak suka produk bu-atan Cina karena ada yang biar murah tapi kualitas kurang baik.Â
Sebagai contoh mainan anak LEGO. mainan anak yang buatan Denmark harga jualnya mahal sekali di Indonesia. Buat mania Lego atau orang kaya mungkin mereka tidak masalah membeli LEGO tapi buat orang pada umumnya harga LEGO terasa sangat mahal, mending beli mainan lain / mainan mirip LEGO tapi buatan Cina. mainan mirip LEGO buatan Cina lebih murah hanya saja kualitasnya tidak sebaik buatan LEGO. tapi paling tidak orang bisa main mainan mirip LEGO dan sementara main itu sampai bisa kebeli LEGO.
Kalau dilihat, sebenarnya tak ada yang salah atau benar dengan persaingan bisnis seperti ini karena produk barang Cina yang kualitas standar tapi harga murah ada segmen kelas pembeli sendiri yaitu kelas menengah dan bawah yang jumlahnya biasanya lebih banyak dari kelas atas yang lebih mampu membeli barang buatan negara maju yang bagus tapi mahal.
 Jika semua perusahaan dari negara maju tidak ada yang mengalokasikan produksinya ke Cina,dan perusahaan cina juga tidak berlomba lomba untuk memproduksi barang sejenis dengan kualitas standar tapi lebih murah,  produk bagus dari negara maju selamanya tak akan bisa kebeli dan tak mau dibeli oleh orang kebanyakan karena harganya mahal.
Jadi sebenarnya produk buatan Cina dan buatan negara maju ada segmen pasarnya sendiri2x.Produk Cina hanya membuat produk yang kurang lebih sama dengan produk buatan negara maju tapi lebih terjangkau buat orang kebanyakan, dan buat yang lebih mampu tentunya akan dan bisa memilih produk buatan negara maju yang lebih mahal tapi lebih bagus karena tentunya orang yang merasa mampu bisa memilih antara membeli produk cina yang lebih murah tapi kualitas standar, atau produk buatan negara maju yang lebih mahal tapi kualitas lebih baik.
Ceritanya banyak produk sekarang buatan dari Cina awal mulanya dari banyak perusahaan dari berbagai negara terutama negara maju yang mengalokasikan produksi produknya  di Cina karena dengan jumlah pekerja di Cina yang jumlahnya banyak membuat ongkos produksi murah. Hal itu membuat produk bisa dijual lebih murah di negaranya dan masih bisa  laku  dijual di negara lain di luar negara asal.Â
Disisi lain berjalannya waktu, dengan adanya pengalaman dan kemampuan produksi, Cina mulai memproduksi barang dengan mereknya   sendiri.   Seperti Jepang saat awalnya, Cina banyak menjiplak produk dari luar untuk mereknya sendiri dan hal itu  menuai banyak kecaman  dan  tuntutan karena selain masalah merek dagang juga masalah persaingan harga.
Tapi harga jika tidak diikuti kualitas dan pelayanan purna jual yang baik membuat orang kapok membeli produk Cina. Itu yang terjadi pada motor buatan Cina.Â
Melihat  hal itu,  Cina pun mau ga mau  meningkatkan kualitas produknya. Lambat laun dengan kualitas produk yang makin meningkat, merek Cina perlahan mulai dipercaya dan makin  dikenal  orang   seperti  Huawei, Haier.Â
Dilematisnya, produk buatan Cina yang baik dan murah terutama produk teknologi, membuat  negara  maju sulit bersaing karena pada dasarnya biaya produksi mereka lebih mahal.Â
Amerika adalah salah satu negara yang presidennya terang2an menyatakan ketidaksukaannya dengan produk Cina yang membanjiri negaranya.Â