Mohon tunggu...
Yulius Sugiharto
Yulius Sugiharto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writer.

Gemar menulis. Hobi baca.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Facebook vs CA - Kisah Raja Media Sosial yang Dirundung Masalah Karena Kliennya Tidak Etis

21 Maret 2018   12:13 Diperbarui: 21 Maret 2018   14:21 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar snapshot Mark Z.

Persaingan bisnis di dunia IT memang sangat kejam. Yang besar memakan yang kecil dan yang kecil mau menyikut yang besar biar jadi besar. Itulah yang terjadi saat Cambridge Analytical mencoba mendompleng kepopuleran Facebook untuk mencari untung secara tidak hormat. 

Banyak perusahaan IT kecil yang fokus mencari untung dengan cara menjual data pada perusahaan lain. dalam hal ini Cambridge Analytica menjual-nya pada partai politik tertentu. Masalahnya mereka tak perduli data itu milik siapa, yang penting dapat untung. 

Facebook dulu saat masih kecil juga kerap disalahkan karena dinilai mencari uang dengan mengumpulkna dan memanfaatkan data pengunanya untuk menarik pengiklan.

Tapi sepanjang data itu diminta dengan izin, dijamin kerahasiaannya dan dipergunakan sebagaimana mestinya,tidak apa2x,namanya juga bisnis bidang media. Ga bisa sepenuhnya gratis. 

Misal acara televisi buat yang mau nonton gratis, tapi harus lihat iklan sebagai kompensasi. 

Yang menjadi masalah kalau data para penonton diminta dan diperoleh tanpa izin lalu dimanfaatkan tidak sebagaimana mestinya atau tersebar kemana -mana, dan itulah yang dilakukan oleh Cambridge Analytica,

Mereka yang merupakan klien Facebook mengumpulkan data pengguna Facebook secara tidak sah.  lalu menggunakan tidak sebagaimana mestinya, dan karena mereka merupakan klien Facebook, Facebook ikut menanggung akibatnya.

Cambridge Analytica melalui anak perusahaan mereka di Inggris memancing sejumlah orang dengan uang agar mereka mau memberikan data mereka pada   Cambridge   Analytica     dengan     cara     menggunakan     aplikasi buatan Cambridge Analytica yang terhubung dengan Facebook tapi Cambridge Analytica tidak secara terbuka mengatakan kalau data mereka dan juga data teman mereka akan digunakan secara tidak sah. 

Yang membuat hal itu jadi masalah karena Cambridge Analytica adalah klien Facebook dan menjadi     lebih      kompleks    karena belum lama Facebook dikecam banyak warga Amerika karena dituduh telah membuat presiden Trump menang secara tidak sah karena ada campur tangan pemerintah Rusia yang melakukan hal yang sama mirip dengan yang dilakukan Cambridge Analytica tapi metode mereka sedikit berbeda yaitu dengan menyebar banyak berita palsu.

Semoga kedepannya perusahaan  teknologi apapun yang produknya digunakan oleh banyak orang bisa lebih menjaga etika dalam berbisnis karena kepercayaan pengguna sangat penting karena dari situ mereka menarik pengguna dan mendapatkan penghasilan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun