Mohon tunggu...
Jesccaray Gea
Jesccaray Gea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Suka mendengar musik dan bermain

Selanjutnya

Tutup

Seni

Analisis Karakter Manipulatif Dalam Alice In Borderland

15 Januari 2024   15:40 Diperbarui: 15 Januari 2024   16:00 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam serial "Alice in Borderland," yang diadaptasi dari manga karya Haro Aso, karakter manipulatif memegang peran kunci dalam membentuk dinamika cerita yang kompleks. Fokus pada tokoh-tokoh seperti Chishiya, karakter manipulatif ini memberikan lapisan kedalaman yang menarik dan menantang pemirsa.
Seorang pemain yang cerdas dan licik. Kemampuannya dalam merencanakan strategi dan manipulasi taktis menjadikannya tokoh yang seringkali mendominasi keadaan di dunia paralel. Dia menggunakan kecerdasannya untuk mengendalikan situasi, terkadang dengan cara-cara yang tidak terduga, menjadikan dirinya sebagai pemain yang sulit diprediksi di antara sesama peserta .


Chishiya tidak hanya menggunakan kecerdasannya untuk bertahan hidup tetapi juga untuk mencapai tujuan pribadinya. Salah satu contoh adegan yang menunjukkan karakter manipulatif Chishiya dalam "Alice in Borderland" adalah ketika dia berinteraksi dengan sesama peserta permainan. Dalam suatu episode, Chishiya mungkin menciptakan situasi yang memanfaatkan ketidakpastian atau kelemahan lawan-lawannya untuk keuntungannya sendiri.


Misalnya, Chishiya bisa saja membuat persepsi palsu tentang situasi yang ada atau memberikan informasi yang terpilih dengan cermat untuk mengarahkan peserta lain ke arah yang diinginkannya. Dia mungkin menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, atau kata-kata dengan sangat cerdik untuk memanipulasi emosi atau keputusan lawan-lawannya.


Selain itu, Chishiya juga dapat mengeksploitasi hubungan interpersonal di antara peserta lain, memanfaatkan ketidakpercayaan atau perselisihan di antara mereka untuk mencapai tujuan pribadinya. Kemampuan Chishiya untuk membaca orang dan merencanakan langkah-langkahnya dengan cermat menambah dimensi manipulatif karakter tersebut.
Adegan semacam itu mungkin membawa ketegangan tinggi dan kejutan, karena pemirsa secara bersamaan menyadari kompleksitas taktik dan strategi yang digunakan oleh Chishiya untuk menghadapi tantangan di dunia paralel tersebut.


Dia menggambarkan bagaimana manipulasi dapat menjadi alat yang kuat untuk mencapai keinginan dan ambisi individu. Seiring cerita berkembang, kita menyadari bahwa motivasi karakter ini tidak selalu jelas atau lurus, menciptakan ketegangan emosional yang mempertanyakan moralitas tindakannya.


Selain Chishiya, karakter manipulatif lainnya muncul dalam berbagai bentuk dan intensitas. Mereka menciptakan hubungan dinamis antar karakter, menumbuhkan konflik, dan memberikan kejutan plot yang tak terduga. Manipulasi bukan hanya tentang pengendalian fisik tetapi juga tentang pengaruh psikologis, menggambarkan kerumitan karakter-karakter tersebut.


Penting untuk dicatat bahwa karakter manipulatif tidak selalu digambarkan sebagai antagonis mutlak. Beberapa dari mereka mungkin memiliki motivasi yang kompleks atau bahkan bisa dipahami oleh penonton. Ini menciptakan tingkat ambiguitas moral yang menarik, di mana batasan antara kebaikan dan kejahatan menjadi samar.


Secara keseluruhan, karakter manipulatif dalam "Alice in Borderland" tidak hanya menghadirkan elemen intrik dalam plot tetapi juga mengeksplorasi dimensi psikologis dan moral dari manipulasi. Mereka memaksa penonton untuk merenung tentang sifat manusia, keinginan, dan harga yang harus dibayar untuk mencapai tujuan. Dengan karakter-karakter ini, cerita menjadi lebih mendalam dan mengundang penonton untuk melibatkan diri dalam perjalanan emosional yang penuh teka-teki dan ketidakpastian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun