Hari ini begitu cerah. Matahari bersinar terang. Awan putih berarak, bergerak-gerak, tertiup angin. Di tepi hutan, tepatnya di jalan setapak, dua ekor bebek tampak berjalan beriringan, mereka adalah dua sahabat, Merry dan Melly. Keduanya hendak pergi ke danau untuk berenang.
Sepanjang perjalanan mereka lalui dengan riang, saling bercanda, tertawa dan terkadang bernyanyi. Semua binatang yang ada di hutan sudah mengetahui kalau persahabatan mereka begitu erat, maka tidak heran, kalau mereka selalu pergi kemanapun berdua. Tapi, bukan berarti mereka tidak mau berteman dengan yang lain, mereka tetap ramah dan baik kepada siapapun. Tidak pernah membeda-bedakan teman.
Tak terasa langkah mereka hampir sampai. Danau yang mereka tuju sudah terlihat. Airnya jernih dan tenang, membuat mereka tidak sabar ingin segera menceburkan diri dan menikmati kesegarannya.
“Mell, ayo lari... aku sudah tidak sabar ingin nyemplung....” seru Merry sambil berlari, meninggalkan sahabatnya di belakang.
Melly sedikit tersentak, lalu segera berlari menyusul. “Iya Merr... ayo....”
Dan, begitu tiba di tepi danau, mereka berdua segera meluncur ke dalam air.
“Ahaaa... segar sekali air danau ini....” Merry kembali berseru dengan riang, “Ayo Mell, tangkap aku kalau bisa,” lanjutnya sambil berenang kesana-kemari, mulutnya tak henti-henti mengeluarkan tawa, menantang sahabatnya.
“Baik, siapa takut? Siap-siap Kamu ya... aku kejar....” Melly menyambut tantangan itu, dan segera berenang mengejar Merry.
Mereka pun menggunakan kesempatan itu untuk bermain berkejaran, kalau Merry tertangkap, giliran Melly yang dikejar, begitu seterusnya.
Derai tawa dan nyanyian masih terdengar dari mulut mereka. Ceria. Hingga tiba-tiba, terdengar sebuah suara yang menggelegar.
“Hai bebek jelek, siapa yang mengizinkan kalian berenang di danau ini? Danau ini milik kami!”