Meski usia mulai menua, tapi jiwa tetap muda. Hehe. Dan untuk urusan traveling? Tak pernah sedikit pun terlintas untuk stop. Bagi saya, bukan hanya sekedar hobi, tapi seolah kebutuhan yang harus dipenuhi. Andai ia serupa narkoba, mungkin saya bisa dikategorikan pecandu berat. Gawat!
Sudah sejak dulu saya menyukai kegiatan yang satu ini, selain hobi yang lain tentunya; membaca, menulis, menyanyi dan nonton. Saya merasa, dengan traveling saya bisa mendapatkan semuanya. Membaca? Ya, banyak sekali hal yang bisa kita baca dari berbagai tempat atau objek yang kita datangi; alam, budaya, makanan khas atau kearifan lokal yang dianut masyarakatnya.
Begitu pun dengan menulis, sering sekali setelah berkunjung, saya menceritakan pengalaman itu di blog pribadi atau kadang menjadikannya referensi untuk membuat cerpen. Rasanya lebih klik, kalau kita menuliskan apa yang sudah dialami. Tidak mengambang, karena bukan menerka-nerka.
Untuk menyanyi? Ah, sepanjang perjalanan juga isinya musik. So, saya bisa ikut bersenandung dong, meski dengan suara yang tidak lebih indah dari Bang Judika, haha. Dan kalau nonton? Bukankah dari awal berangkat hingga pulang, mata kita dimanjakan dengan frame atau scene yang layak untuk dinikmati. Justru lebih natural, memainkan skenario alam yang sudah ditulis sejak zaman azali. Lengkap, bukan?
Maka jangan heran kalau untuk melakukan perjalanan seperti itu, saya tidak harus menunggu akhir tahun atau libur panjang. Kapan pun, selama ada waktu dan bekal, ayo saja! Sering juga tanpa perencanaan atau persiapan. Misal, sedang ngumpul sama teman-teman di sekolah, membahas topik objek tertentu, kalau memungkinkan, saat itu juga bisa langsung berangkat, atau paling banter menunggu bel pulang terlebih dahulu. Hihi.
Saya sih tidak pernah milih-milih wahana yang ingin dikunjungi. Dari gunung, pantai, goa, sungai, air terjun, watersport atau sekedar kuliner? Its ok! And I Enjoy it all!Bagi saya, semuanya layak dinikmati.
Terlebih sekarang ini, di mana masyarakat sudah sangat sadar wisata, dan piknik dianggap sebagai suatu kebutuhan. Tak heran kalau tempat-tempat cantik dan instagramable bermunculan di mana-mana, layaknya cendawan di musim hujan.
Perbukitan hijau yang tadinya hanya dijadikan lahan perkebunan, disulap menjadi taman yang sangat rupawan. Hutan pinus yang tadinya hanya sebagai penghasil getah, dipermak menjadi arena bermain yang cukup betah. Belum lagi sawah, sungai, bahkan kubangan atau apa pun bisa diolah menjadi area yang menarik. Dengan memadukan konsep desain natural dan moderen, yang kemudian diberi sentuhan artistik, tak heran menjadikannya sebagai buruan manusia-manusia pemuja selfi. Dan tentu, semakin menegaskan kalau negeri kita layak disebut surganya wisata.