Vit, selamat ya, promonya sukses. Akhirnya kamu bisa meraih mimpimu. Aku harap kamu tetap mejadi Vita yang dulu, meskipun kamu sudah menjadi artis terkenal. Aku akan selalu ada disini, menemanimu, karena aku sayang sama kamu. Good night, have a nice dream...
Vita tersentak, kaget, sudah lama banget si miskolers itu tidak pernah menghubunginya lagi, dan dia pun sudah bisa melupakannya. Tapi ternyata masih ada, dan muncul lagi didekatnya. Vita benar-benar kaget. Rasa kantuknya seketika hilang.
“Khenapha Vith? Sms dhuarri siaphah sihh?” tanya Ifany disela-sela kuapnya yang dalam. Tapi Vita tidak langsung menjawab, ia malah bengong sambil terus menatap layar HP-nya.
“Kokh malah bengong sihh?! Uaaahhss... dhari siaphha emangnyahhh... huahhhs....” tanya Ifany lagi sambil menahan kantuknya.
“Nih, Lo baca aza sendiri!” rungut Vita, lalu menyerahkan HP nya, dan dengan terpaksa Ifany membuka matanya untuk melihat tulisan di HP Vita.
“Hah! dia muncul lagi?!” seru Ifany kaget, begitu selesai membaca sms di HP Vita, “Ini yang dikirim barusan kan Vit? Kok tahu ya kalau kita mau tidur?”
“Iya, makanya itu gue bingung, padahal udah lama dia gak hubungin gue, tapi Lo baca sendiri kan? Kalau dia tahu gue abis ngapain, lagi ngapain dan mau ngapain?!” Vita mulai panik, “Gue mesti gimana Fan? Sampai kapan gue harus ngalamin kaya gini?”
“Tenang Vit, dia cuma ngasih ucapan selamat aza kok sama Lo,” Ifany berusaha menenenangkan.
“Iya, sekarang. Tapi kedepannya kan kita gak tahu! Mungkin saja dia nekat! Kalau nyulik gue gimana?! Gue takut, Fan?!” Vita masih panik.
“Husy! Enggak lah, dia gak bakal berani senekat itu!”
“Emangnya Lo bisa jamin?! Lo pernah denger kan ada artis luar negeri yang diculik dan dibunuh sama penggemarnya, saking ngefansnya sama dia! Gue gak mau kaya gitu, Fan! Gue ngerasa terancam!”