Pada tahap empat debat cawapres Pilpres 2024 yang berlangsung tadi malam, pola komunikasi Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan banyak pihak.Â
Sebagai calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka telah menghadapi tantangan besar dalam debat ini untuk menunjukkan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan baik dan efektif.
Pola komunikasi yang ditampilkan oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres ini dapat memberikan gambaran tentang kematangan sikapnya sebagai seorang calon pemimpin.Â
Dalam segmen-segmen awal debat, Gibran terlihat relatif fokus pada substansi debat dan tidak banyak melakukan saling sindir dengan cawapres lainnya.Â
Hal ini menunjukkan bahwa Gibran memiliki kematangan sikap dalam menjalani debat yang berintegritas dan tidak terjebak dalam politik saling menjatuhkan.
Salah satu contoh pola komunikasi yang ditunjukkan oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres ini adalah ketika ia menyinggung implisit tentang penguasaan ratusan ribu hektar lahan oleh salah seorang warga yang berbanding terbalik dengan kepemilikan lahan oleh petani lokal.Â
Dalam hal ini, Gibran menggunakan data dan fakta untuk menyampaikan pesan yang jelas tentang isu agraria yang menjadi salah satu perhatian masyarakat.
Selain itu, pola komunikasi Gibran Rakabuming Raka juga terlihat dalam kemampuannya menyampaikan visi dan misi yang lengkap dan terperinci. Pada debat kedua cawapres, Gibran memaparkan sejumlah visi dan misi yang menjadi fokusnya dalam membangun bangsa dan negara.Â
Visi dan misi tersebut mencakup berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Dalam penyampaian visi dan misi ini, Gibran menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pola komunikasi Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres ini masih memiliki ruang untuk diperbaiki.Â