Mohon tunggu...
Jezi Pitopang
Jezi Pitopang Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang yang belajar sabar dan rendah hati...

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga yang Tak Turun Ketika BBM Tidak Jadi (Belum) Naik

3 April 2012   06:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

mencermati dari hasil sidang paripurna DPR kemaren yang menyatakan bahwa harga BBM tidak jadi naik, setelah melihat beberapa ulasan kenaikan harga di berbagai pasar tradisonal di daerah yang ditayangkan TV swasta nasional. merupakan sebuah ironi di daerah-daerah kenaikan harga sembako belum juga turun. mungkin ada yang bisa mejawab ini kenapa bisa terjadi..(saya sangat berterima kasih kepada teman² kompasianer yang bisa memberikan analisis yang bagus untuk ini, dan saya harapkan itu ada).

di kenyataan bahwa naiknya harga sembako tersebut akan membawa dampak pada daya beli masyarakat. terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah. yang sayangnya para pedagang sembako di daerah-daerah tersebut juga berada pada kisaran ekonomi menengah kebawah juga. jika kita berbicara empati tentu tidak sama dengan hukum ekonomi yang ada sekarang ini berdasar pada  harga yang beredar dipasaran. nah pertanyaannya sekarang apakah yang menentukan harga sembako yang melambung tersebut?? apakah kita hanya mengkambinghitamkan rencana kenaikan harga BBM saja ataukah ada faktor yang lain.

pernah saya membaca ada salah seorang kompasianer yang memberikan analisis kenapa harga naik, cuman saya lupa linknya..adapun yang menjadi pencermatan saya adalah karena faktor psikologis pedagang yang dalam ketidakpastian menunggu kenaikan harga BBM sehingga menaikkan harga sembako terlebih dahulu. nah disinilah herannya apakah benar seperti itu adanya? apa korelasi dari rencana kenaikan harga BBM dengan naiknya harga sembako dipasaran. dan ketika harga bbm tak jadi naik maka harga sembako tak jadi pula turun.apakah ini juga karena faktor psikologis para pedagang yang ketularan pejabat yang mana sudah naik tapi susah turun walaupun terindikasi kasus korupsi..?? nah kalo di pedagang terindikasi kasus apa yah..??

maaf bagi para kompasianers senior saya baru disini..bagi yang bisa mengkoreksi tulisan saya na memberikan solusi saya ucapkn terima kasih banyak..

wassalam,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun