Lilin merupakan suatu alat penerangan yang biasa dipakai dengan berbagai tujuan, misalnya hanya sebagai penerang ketika padam lampu listrik, sebagai simbol dalam perayaan ibadah agama khususnya Kristen Protestan dan Katolik dan lain sebagainya. Ketika sumbu lilin dibakar maka akan terjadi pelelehan batang lilin menjadi cair dan akan membeku kemudian setelah suhu dingin, biasanya lilin yang dipakai dalam upacara keagamaan masih menyisakan panjang lilin beberapa centi meter, artinya tidak dibakar sampah habis. Lelehan yang kemudian membeku dan sisa yang belum terbakar ini lah yang disebut sebagai limbah lilin.Â
Limbah lilin tidak begitu banyak sehingga orang tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang berguna tetapi jika dikumpul-kumpul maka bisa menjadi banyak dan dapat digunakan kembali. Pengolahan limbah lilin sangat mudah, misalnya jika ingin dijadikan kembali menjadi lilin baru atau menjadi lilin aroma therapy dengan kemasan dan warna lilin yang menarik. Untung dari pengelolaan limbah lilin, misalnya tidak mencemari lingkungan, biaya pengolahan murah dan bisa mendatangkan cuan. Berikut adalah bahan dan langkah untuk membuat limbah lilin menjadi bernilai cuan.
Bahan dan langkah-langkah untuk mendaur ulang limbah lilin menjadi lilin aroma therapy:Â
Bahan:
1. Limbah lilin
2. Kompor masak
3. wadah untuk memasak/melelehkan lilinÂ
4. Crayon/pewarna
5. Esensial Oil sebagai pengharum atau bisa juga pakai molto
6. Wadah untuk cetakan lilin sesuai selera bentuk dan ukuran
7. Benang katun untuk sumbu lilin
