Refleksi tentang Keberagaman di Kota Medan   Â
                                                         Â
Keberagaman pada hakekatnya adalah suatu keindahan. Keberagaman sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan dalam kehidupan binatang dan tumbuhan. Bunga dengan berbagai jenis yang dirangkai dalam satu pot menjadikannya tampak indah dan menarik.Â
Setiap individu memiliki latar belakang, budaya, keyakinan, dan nilai-nilai yang berbeda. Keberagaman ini memberikan warna dan kekayaan dalam kehidupan kita. Â
Keberagaman mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan melihatnya sebagai sebuah kekuatan, bukan sebagai sebuah ancaman. Keberagaman dalam ruang lingkup yang lebih kecil dapat kita lihat dalam sebuah keluarga. Sebuah keluarga menunjukkakn keberagaman dalam berbagai hal dan tampak indah ketika semuanya menyatu dan damai.
Ketika kita menerima keberagaman, kita dapat belajar dari pengalaman dan perspektif orang lain yang berbeda. Ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih terbuka, toleran, dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar kita. Namun, keberagaman juga bisa menjadi sumber konflik dan ketegangan.Â
Ketidakpahaman, prasangka, dan ketakutan terhadap yang berbeda sering kali menjadi akar dari perselisihan antar kelompok bahkan di dalam suatu keluarga. Penduduk Kota Medan misalnya dengan segala keberagamannya merasakan dampak dari keberamanan yang kerap menyangkut suku, agama dan pandangan politik.Â
Dari 94 jumlah kota di Indonesia yang diteliti, Medan berada di ranking 88 kota dengan toleransi terendah sedangkan kota dengan toleransi tertinggi adalah kota Singkawang (Hasil penelitian SETARA Institut for Democracy and Peace, 2022). Data ini menunjukkan bahwa keberagaman di kota Medan secara umum belumlah menjadi suatu keindahan atau harmoni. Oleh karena itu, kita perlu introspeksi diri dan berupaya untuk mengatasi bias dan prasangka yang mungkin kita miliki.
Salah satu bidang yang dilayani Yayasan JPIC Kapusin Medan adalah bidang perdamaian. Setiap Saudara Kapusin yang merupakan pemilik Yayasan dididik sejak awal untuk menjadi promotor perdamaian di tengah masyarakat yang dilayani. Dalam konteks masyarakat yang multikultural di Kota Medan dimana banyak saudara Kapusin melayani, setiap Saudara Kapusin dituntut berusaha secara serius untuk menciptakan ruang yang aman dan inklusif bagi setiap individu dan kelompok.
Tugas menciptakan perdamaian ini sebenarnya adalah tugas setiap manusia. Kita harus memastikan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dan dihormati, tanpa memandang suku, agama, ras, atau orientasi seksualnya. Hanya dengan menciptakan lingkungan yang mendukung keberagaman, kita dapat membangun hubungan yang kuat dan harmonis antara individu-individu yang berbeda.Â