Mohon tunggu...
Jane Papilaya
Jane Papilaya Mohon Tunggu... -

"Keep your mind as bright & clear as the vast sky, the great ocean & the highest peak, empty of all thoughts."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maluku Tenggara: Bentrok Antar Desa Akibat Rebutan Lahan

12 Januari 2012   03:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:00 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13263383921686942516

Kemarin, tanggal 11 Januari 2012 pukul 07.00 Wit telah terjadi bentrokan antar warga di Kabupaten Maluku Tenggara, antara Desa Letvuan dan Desa Dian, Kecamatan Kei Kecil.

Akibat peristiwa tersebut, 31 orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka dan satu diantaranya meninggal dunia di RSU Hati Kudus Langgurbernama Martinus Mayab karena terkena panah di bagian leher.

10 korban lainnya dari Desa Letvuan saat ini masih menjalani perawatan intensif di tempat yang sama. Sedangkan 20 lainnya dari Desa Dian yang mengalami luka serupa juga telah dirawat di RSUD. Karel Sasuitubun, Tual. Mereka menjadi korban akibat terkena panah dan senjata tajam lainnya, termasuk bahan peledak berupa bom rakitan.

Kepala bidang Humas Polda Maluku, AKBP Johanis Huwae mengatakan bahwa aparat keamanan berhasil meredakan bentrok antar warga sekitar pukul 09.00 Wit dengan menempatkan ratusan aparat Kepolisian dari Polres Maluku Tenggara, puluhan anggota Brimob Polda Maluku dan puluhan  personel dari Kodim 1503 ke lokasi. Bentrokan baru dapat dikendalikan setelah aparat melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Dalam bentrokan tersebut, aparat Kepolisian berhasil mengamankan ratusan senjata tajam dari warga. Selain itu, ratusan aparat keamanan juga disiagakan di perbatasan dua desa ini untuk mengantisipasi bentrokan susulan.

Hingga kini, kondisi keamanan di kedua desa tersebut sudah terkendali dan berangsur kondusif. Pihak Kepolisian juga melakukan pengamanan ekstra ketat di kedua rumah sakit yang menampung para korban bentrokan.

Belum diketahui pasti penyebab dari peristiwa bentrok antar warga kedua desa yang bertetangga ini, namun ada indikasi kuat dipicu persoalan lama, yakni masalah kepemilikan lahan di kawasan perbatasan.

Salah satu anggota DPRD Maluku Dapil Maluku Tenggara, Aru dan Kota Tual, Taher Hanubun mengatakan bahwa bentrok antar warga dua desa tersebutterkait dengan klaim kepemilikan lahan yang akan dibangun pabrik Agar-Agar. Namun persoalan ini tidak pernah diselesaikan oleh Pemkab Maluku Tenggara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun