Setelah melakukan berbagai tipu muslihat untuk mengumpulkan dana dalam rangka menggelar seminar di Ambon awal Agustus 2014 lalu dan akhirnya dinyatakan batal oleh Pemerintah Republik Maluku Selatan (RMS) tanpa alasan yang jelas, kini mereka mencoba untuk mengeruk dana kembali dari masyarakat Maluku di Belanda melalui konser terselubungnya “Pasar Maluku Badonci”.
Konser tersebut rencananya akan dilaksanakan pada 13 September 2014 di Rijnhal, Olympus 1, Arnhem, Belanda dengan menampilkan Maluku4Maluku Band yang terdiri dari Ivan Hinoke, Maurice Matrutty, Nathaniel Saya, Willy Manusama dan Sharon Parinussa. Group musik ini juga kerap memeriahkan kegiatan-kegiatan RMS di Belanda. (Sumber)
[caption id="attachment_339834" align="aligncenter" width="452" caption="(tifamagazine.com)"][/caption]
Dalam poster yang beredar juga tidak memperlihatkan atribut RMS maupun Fonds Perdjuangan RMS, hal itu dimaksudkan agar masyarakat Maluku di Belanda yang bukan pendukung atau simpatisan RMS berkenan hadir dalam konser tersebut. Namun jika teliti melihat poster “Pasar Maluku Badonci” ini, nuansa Benang Raja terlihat sangat kental khususnya di perahu nelayan yang menjadi background-nya.
Seperti inilah upaya RMS di Belanda mengelabui masyarakat Maluku di negeri kincir angin, agar secara finansial RMS tetap memiliki pemasukan dalam rangka menjalankan roda pemerintahannya dengan kata lain gaji para petinggi RMS tetap terbayarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H