Mohon tunggu...
Jane Papilaya
Jane Papilaya Mohon Tunggu... -

"Keep your mind as bright & clear as the vast sky, the great ocean & the highest peak, empty of all thoughts."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kerajaan Belanda Undang Tiga Wanita Asal Maluku

1 Mei 2013   14:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:18 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang menyangka sebelumnya bahwa pada pelantikan ‘Raja Baru’ Belanda Willem Alexander tanggal 30 April 2013 kemarin di Nieuwe Kerk, Amsterdam, tiga orang wanita asal Maluku mendapatkan kehormatan untuk menghadiri momen bersejarah itu.

Mereka adalah Grace Tanamal dari Partai Buruh (PVDA), Ietje Anakotta dari Breda dan Evie Malawauw dari Middelburg. Ketiganya mendapatkan undangan resmi dari pihak kerajaan.

Seperti komentarnya Ietje Anakotta saat mendapatkan surat undangan dari Kerajaan Belanda pada akhir Maret lalu, "Saya pikir itu adalah sebuah lelucon di bulan April," sambil tertawa. Namun setelah jelas bahwa undangan itu resmi maka ia pun memutuskan untuk menghadirinya lengkap dengan kostum Maluku dan berkata "Saya bangga bahwa saya berada di sana sebagai orang Maluku. Ini merupakan pengalaman yang belum pernah terjadi dalam hidup saya”.

[caption id="attachment_251383" align="aligncenter" width="300" caption="Ibu Ietje Anakotta (tifamagazine.com)"][/caption]

Sementara itu, Evie Malawauw menganggap penting bahwa masyarakat Maluku juga terwakili dalam momen bersejarah ini. Dia lahir di Belanda dan merasa negeri ini sangat nyata memegang tradisi Maluku.

[caption id="attachment_251394" align="aligncenter" width="149" caption="Ibu Evie Malawauw (middelburg.pvda.nl)"]

1367394787261136222
1367394787261136222
[/caption]

Lain halnya dengan Pemerintah RMS di pengasingan yang mendukung Republikan, mereka justru melakukan aksi demonstrasi di luar istana dengan meneriakkan anti monarki dan anti kerajaan. Padahal upacara penobatan itu dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara dan anggota kerajaan dari seluruh dunia, termasuk Putra Mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran Charles berserta istrinya Camila. Memalukan...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun