Hari Senin (3/12) lalu sekitar pukul 23.00 Wit, bentrokan antar kelompok penambang kembali terjadi di lokasi tambang emas ilegal Gunung Botak, Desa Wamsait, Kec. Waeapo, Kab. Buru yang mengakibatkan satu orang tewas dan dua lainnya mengalami luka berat. Bentrokan berlanjut pada keesokan harinya, Selasa (4/12) sekitar pukul 11.00 Wit saling serang antar kelompok penambang terulang kembali sehingga korban juga berjatuhan dari beberapa kelompok yang bertikai.
Situasi di lokasi pertambangan mulai dari jalur Wamsait hingga jalur Ketel Anhoni sangat mencekam membuat ribuan penambang ketakutan. Hanya segelintir penambang yang masih bertahan dan beraktivitas di kawasan Gunung Botak namun sebagian besar memilih untuk mengamankan diri di dalam tendanya masing-masing. Selain itu banyak pula yang meninggalkan Gunung Botak menuju Kota Namlea untuk mengungsi sementara waktu menunggu situasi menjadi kondusif.
Untuk meredakan ketegangan, ratusan aparat keamanan TNI/Polri disiagakan di lokasi penambangan emas ilegal tersebut.
Sebelum terjadinya peristiwa tersebut, ada provokasi yang mengarah pada sentimen SARA, sehingga sejak beberapa pekan lalu banyak penambang yang mulai keluar dari kawasan Gunung Botak dan memilih berpindah ke lokasi tambang Gogorea yang lebih kondusif dan tidak ada gejolak. Bersamaan dengan itu, terjadi beberapa peristiwa pembunuhan misterius di Gunung Botak. Ada beberapa penambang juga yang menjadi korban diparangi, tetapi tidak diketahui siapa pelakunya.
Pemerintah Proivinsi Maluku akhirnya turun tangan menyikapi berbagai persoalan, terutama kasus-kasus kriminal di kawasan Gunung Botak. Dengan menggunakan pesawat terbang, hari ini Rabu (5/12) Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau langsung kondisi keamanan di lokasi tambang emas bersama-sama Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan Kapolda Maluku Brigjen Pol Muktiono serta sejumlah perwira Kodam dan Polda Maluku.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Buru rencananya hari ini juga langsung menutup areal tambang emas ilegal di kawasan Gunung Botak.
“Saya bersama Kapolda Maluku Brigadir Jenderal Polisi Muktiono dan Pangdam XVI/Pattimura Mayor Jenderal Eko Wiratmoko akan kembali mengupayakan penutupan tambang emas. Setelah penutupan, seluruh penambang emas tradisional harus kembali ke daerah mereka masing-masing,” kata Bupati Buru Ramly Umasugi, kemarin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H