Kemarin, Senin (1/10) bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Stadion Olahraga Mandala Remaja, Karang Panjang, Kota Ambon telah tercipta rekor baru Museum Rekor Indonesia (MURI) yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dengan menghadirkan 30.000 siswa dari 244 Sekolah Dasar (SD) Negeri maupun Swasta di Kota Ambon dalam rangka mengikuti pelatihan matematika. Ini merupakan peserta terbanyak pada penyelenggaraan suatu pelatihan baik di Indonesia maupun dunia.
[caption id="attachment_209264" align="aligncenter" width="540" caption="ANTARA/Izaac Mulyawan"][/caption]
Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasama antar Pemkot Ambon dengan Lembaga Surya Institute (SI) dalam mengimplementasikan program Pemkot Ambon, yaitu “Gerakan Ambon Pandai Matematika” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas siswa SD pada mata pelajaran matematika.
Senior Manager MURI Paulus Pangkah, SH menjelaskan bahwa “Belum pernah ada kegiatan pelatihan matematika dengan peserta terbanyak di dunia seperti di Kota Ambon, sehingga apa yang dilakukan Pemkot Ambon dan SI lewat Gerakan Ambon Pandai Matematika tercatat oleh MURI pada urutan rekor nomor 5615 dengan kriteria superlatif”.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan demonstrasi berhitung cepat oleh lima orang siswa Kota Ambon yang telah mengikuti pelatihan matematika di SI selama satu bulan. Kelima siswa tersebut didampingi langsung oleh Direktur Surya Institute Profesor Yohanes Surya, PhD saat memperagakan cara belajar matematika dengan metode Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) di hadapan 30.000 siswa SD se-Kota Ambon dan diikuti serentak oleh seluruh peserta pelatihan.
[caption id="attachment_209266" align="aligncenter" width="540" caption="ANTARA/Izaac Mulyawan"]
Sementara itu, Wakil Walikota Ambon Sam Latuconsina menjelaskan bahwa program “Gerakan Ambon Pandai Matematika” dapat mendorong peningkatan SDM dengan penguasaan matematika sebagai dasar mempelajari fisika maupun ilmu lainnya, sekaligus berharap terselenggaranya kegiatan pelatihan matematika ini menjadi momentum bagi kebangkitan pendidikan di Maluku, khususnya Kota Ambon.
”Kita harus membuktikan bahwa anak Ambon bukan saja pandai menyanyi dan berkelahi, tetapi juga pandai belajar matematika dengan metode Gasing,” tandas wawali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H