Kemarin, hari Selasa (21/2) bertempat di kantor Balai Kota Ambon, Program Officer Uni Eropa Vebry Muammar mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) melalui pelaksana program Mercy Corps dan Hivos membantu mantan pengungsi dan para pemulung di Kota Ambon dalam rangka menaikkan taraf hidupnya.
Program ini telah dilaksanakan Uni Eropa sejak tahun 2006 dan mencakup daerah-daerah lain yang juga terkena dampak konflik. Jumlah dana yang diberikan oleh Uni Eropa sekitar 1,6 juta euro atau sekitar Rp. 19 miliar lebih. Target programnya sangat sederhana yakni membantu mantan pengungsi dan para pemulung.
Dalam melaksanakan program ini, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Daerah Tertinggal RI dan selaku pelaksana program adalah Mercy Corps dengan dana 1 juta euro serta Hivos dengan dana 600.000 euro. Program ini ditargetkan berjalan hingga tahun 2013.
Uni Eropa bersama Mercy Corps meninjau langsung program-program yang telah dilaksanakan Mercy Corps, antara lain ke daerah Pohon Mangga, Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Mereka meninjau langsung kelompok ibu-ibu yang sementara mempraktikkan cara pembuatan kue donat. Selanjutnya mereka juga meninjau kelompok ibu-ibu dan sekitar 200 orang pemulung di Dusun Amaori, Desa Passo, Kecamatan Baguala yang merupakan warga pengungsi dan kini bermukim di atas Batu Gong.
Sementara itu, Deputi Program Manajer Mercy Corps Maluku Eldo Soplantila menyatakan bahwa dalam waktu dekat Uni Eropa akan menggelar workshop dengan tema “Program Pembangunan Berkelanjutan di Daerah Pasca Konflik” yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada di Kota Ambon. Kegiatan yang sama juga telah dilaksanakan di Kupang NTT beberapa waktu lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H