Kemarin tanggal 8 Februari 2012 pukul 23.00 Wit bentrok antar warga kembali terjadi di Negeri Pelauw, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Akibat peristiwa itu, tiga unit kendaraan roda dua rusak serta satu orang terluka. Korban luka saat ini tengah dirawat di RSU Tulehu.
Bentrok di Negeri Pelauw ini sudah sering kali terjadi karena masalah sepele, yakni persoalan perbedaan persepsi para tokoh-tokoh adat terkait penentuan adat. Kali ini yang mereka persoalkan adalah penentuan tanggal peresmian rumah adat Salampessy.
Sampai dengan saat ini, kondisi Negeri Pelauw sudah dapat dikendalikan oleh aparat kepolisian. Guna mengantisipasi bentrok susulan, jajaran Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease melakukan penjagaan di titik-titik yang dianggap rawan.
Berbeda dengan bentrokan yang terjadi di Pulau Haruku, dua negeri di Pulau Saparua, yakni Negeri Porto dan Negeri Haria juga kembali tegang, aparat kepolisian menurunkan sedikitnya 60 orang personil di bawah komando Wakapolres Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kompol Suratno untuk melakukan penyekatan terhadap kedua negeri tersebut.
Ketegangan antara warga Negeri Porto dan Negeri Haria disebabkan sejumlah peristiwa yang belakangan terjadi, terkait dengan permasalahan sasi adat yang dipasang oleh warga Negeri Porto di Air Raja, sumber air bersih yang terletak di perbatasan kedua negeri, Porto dan Haria, sehingga membuat warga kedua negeri tersebut tersinggung.
Akibat ketegangan antar warga kedua negeri, pada tanggal 8 Februari 2012 sekitar pukul 15.30 Wit dua warga Negeri Porto yang merupakan pasutri (pasangan suami istri) Thomas Parinussa dan Christina Polnaya dibacok sekelompok orang, saat henÂdak melintasi jalan perbatasan Porto-Haria. Korban bernama Christina Polnaya mengalami luka robek pada tulang punggung bagian belakang, sedangkan suamiÂnya Thomas Parinussa mengalami luka serius pada bagian kepala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H