Keterpurukan yang dialami oleh Bank Sa ‘Ntu RI (baca: BangSa Itu Republik Indonesia-red) semakin diyakini disebabkan oleh merosotnya CAR (Cinta Adequacy Ratio) yang ditengarai telah diambil secara paksa oleh beberapa stake holder(rakyat, politisi, "negarawan", dan lain lain). Hal ini diperparah dengan adanya krisis subprime "marriage" yang terjadi di Amerika. Bahkan krisis subprime "marriage" ini belakangan diketahui melanda Bank Sa ‘Ntu RI. Krisis yang akhirnya menceraikan banyak perkawinan. Mulai dari perkawinan Rumah Tangga sampai dengan Perkawinan Politik.
Padahal, konon katanya Bank Sa ‘Ntu Ri adalah bangsa yang berlimpahkan Cinta. Atau dengan kata lain Cinta Adequacy Rationya sangatlah tinggi sehingga tidak diperlukan adanya perubahan aturan BI (Bank Indahnyacinta) untuk menyatakan bahwa Bank Sa ‘Ntu RI merupakan Bank (sa) yang sehat.
Namun ternyata, kemewahan cinta begitu meracun setiap pemegang saham. Sehingga Cinta yang seharusnya dijadikan sebagai Modal utama keberlangsungan Bank Sa ‘Ntu RI malah di okupasi oleh sementara pihak.
Namun akhirnya dengan melihat perkembangan yang sangat mengkhawatirkan , pemerntah serta merta membentuk sebuah Komite yang beranggotakan dua orang, yaa..dua orang saja. Dan personelnya adalah Mbak Kit Rose dan Mbak Mariska Lubis, sehingga jadilah komite ini dinamai KSSK ( Kit roSe Sama marisKa). Komite ini dibentuk untuk melakukan Bailout Cinta pada Bank Sa ‘Ntu RI.
Sampai saat inipun komite ini masih bertugas untuk memenuhi Cinta Adequacy Ratio di Bank Sa ‘Ntu RI. Dan saya memang sangat mendambakan penjaminan Cinta tanpa dibatasi oleh kuantitas (diatas 2 M / dibawah 2 M {M=Manusia}) atau Blanket Guarantee.
Mari kita dukung kinerja KSSK demi keberlangsungan Cinta...
Salam Cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H