Mohon tunggu...
Joy Nathanael Sihombing
Joy Nathanael Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lampung, Bandar Lampung

Saya merupakan mahasiswa yang berkuliah di Universitas Lampung. Menulis merupakan sebagian dari hobi saya. Tulisan yang saya buat berupa opini dan berkaitan dengan topik kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Keterlibatan Mahasiswa Dalam Praktik Joki Sebagai Bentuk Korupsi Akademik di Lingkungan FISIP Unila

19 Desember 2024   11:45 Diperbarui: 19 Desember 2024   11:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Meskipun mahasiswa mengetahui bahwa penggunaan jasa joki merupakan praktik yang salah, banyak dari mahasiswa yang netral terhadap adanya praktik joki di lingkungan kampus. Menurut I1 dan I2, sikap netral dari mahasiswa terhadap praktik joki dikarenakan banyaknya mahasiswa yang malas dalam proses perkuliahan sehingga membutuhkan alternatif yang lebih cepat. Sedangkan I3 menganggap bahwa tekanan akademik yang besar membuat banyak mahasiswa netral terhadap adanya praktik ini. Sedangkan I4 berpendapat bahwa jasa joki telah banyak digunakan oleh mahasiswa sehingga kegiatan ini telah dinormalisasikan di lingkungan akademik yang membuat banyak mahasiswa bersikap netral.

Dalam konsekuensi moral, I1, I3, dan I4 menganggap bahwa praktik joki yang dilakukan merupakan tindakan yang salah. I1 berpendapat bahwa tindakan joki telah menipu dosen sedangkan I3 merasa bahwa joki tugas merupakan hal yang salah namun tidak ada jalan lain yang dapat dilakukan, dan I4 merasa telah membohongi orang tua sehingga merasa bersalah. Konsekuensi yang harus ditanggung dimasa depan juga cenderung sama antara informan. I2, I3, dan I4 mengetahui bahwa praktik joki dapat mempengaruhi masa depan seperti pekerjaan. Kecenderungan menggunakan joki dapat membuat informan tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan karena pada saat menggunakan joki, kemampuan akademik mahasiswa menurun seperti yang diungkapkan I1.

D. Konsekuensi Sosial dan Akademik

Perbuatan yang dilarang tentunya menimbulkan dampak buruk bagi setiap orang, seperti halnya praktik joki, yang berimbas pada kemampuan mahasiswa. Menurut Informan, praktik joki dapat membuat ketergantungan seperti mengisap batang rokok. Efisiensi menjadi zat adiktif dalam praktik joki yang membuat banyak dampak lain timbul.

Secara sosial, mahasiswa yang menggunakan jasa joki menurut I1, I3, dan I4 umumnya akan merasa tidak percaya diri akan kemampuannya dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak menggunakan jasa joki. Selain itu, I1, I2, dan I3 beranggapan bahwa praktik joki mempengaruhi keadilan yang ada di kampus. Kesamaan nilai atau lebih besarnya nilai yang didapat oleh pengguna jasa joki menjadi bentuk ketidakadilan antara pengguna joki dan yang tidak menggunakan joki. Tetapi, I3 berpendapat bahwa dosen juga bersikap acuh terhadap keadilan yang ada di lingkungan akademik walaupun itu merupakan tindak pidana seperti yang dikatakan I3.

Sementara itu dalam konteks akademik, konsekuensi yang ditimbulkan menurut I1, I2, dan I3 serupa yaitu kualitas mahasiswa yang dihasilkan atau output dari institusi kampus menjadi rendah karena mahasiswa menjadi semakin malas membaca. I4 juga berpendapat bahwa praktik joki telah mencoreng nama baik institusi karena praktik joki merupakan bentuk tindakan plagiarism.

E. Analisis Praktik Joki dalam Teori Rasional

Secara garis besar, teori rasional yang dirumuskan oleh James Coleman (1990) menjelaskan hubungan antara individu dengan status rasionalitas historis dan normatif. Menurut Coleman, perbuatan atau tindakan manusia dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mencapai tujuan. Karena adanya tujuan tersebut maka terdapat beberapa opsi tindakan yang dapat dilakukan. Asumsi dasar dari teori ini adalah pengambil keputusan dapat dikatakan sebagai individu yang rasional dalam memilih jalannya. Pengambilan keputusan atau tindakan dilakukan dengan pendekatan ekonomi. Tindakan diambil sesuai dengan teori ekonomi yang memaksimalkan manfaat dengan usaha yang sekecil-kecilnya.

Dalam fenomena praktik joki, pengguna jasa joki merupakan aktor yang mengambil keputusan. Individu dalam hal ini dapat disebut sebagai pelaku tindak pidana yang melakukan perbuatan salah dengan rasional. Pertimbangan-pertimbangan seperti manajemen waktu, beban tugas, dan lain-lain menjadi hambatan dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu pelaku pengguna jasa joki mengambil opsi joki sebagai alternatif yang dianggap terbaik. Risiko yang dianggap kecil membuat pelaku meyakinkan diri dalam mengambil opsi ini. Dengan membayar, mahasiswa yang melakukan joki dapat menyelesaikan tugas dengan efisien dan sesuai kemauan. Usaha dalam penggunaan joki lebih kecil dibandingkan dengan mengerjakan sendiri tugas yang diberikan. Oleh karena itu penggunaan jasa joki menjadi alternatif rasional dalam teori ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun