Di dinding yang retak, gemanya berseru,
Dari cinta yang dulu kuat, kini bertanya kenapa.
Sebuah rumah yang dulu utuh, kini terbelah dua,
Dimana keheningan terjadi dimana tawa tumbuh.
Meja makan ditetapkan untuk satu orang,
Sebuah keluarga kalah, sebuah pertempuran menang.
Namun di celah-celah itu, harapan masih bisa mekar,
Untuk penyembuhan kehidupan dimana hati mengkonsumsi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!