Cinta, Benci, dan Pengkhianatan
Cinta dulunya adalah lagu yang lembut,
Namun kebencian menjadi semakin keras dan terlalu kuat.
Pisau pengkhianatan, putaran yang tenang,
Kepercayaan yang rusak, cinta yang diabaikan.
Dalam bayang-bayang kini, hati harus berjuang,
Terjebak di antara siang dan malam tanpa akhir.
Untuk cinta, untuk kebencian, untuk rasa sakit yang begitu dalam,
Kita bangun, kita jatuh, kita hidup, kita menangis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!